![]() |
| Foto : Nazwa penerima santunan dengan raut wajah haru. |
Nuansametro.com - Karawang | Suasana haru menyelimuti acara Grand Opening Kolam Renang Hana Hani, Minggu siang. Seorang anak bernama Nazwa tak kuasa menahan air mata saat menerima santunan secara simbolis dari pihak pengelola dalam rangkaian kegiatan sosial peresmian kolam renang tersebut.
Momen penuh haru terjadi ketika Nazwa, yang hadir bersama temannya, maju ke depan untuk menerima bantuan. Saat amplop santunan diberikan, gadis kecil itu menunduk sambil meneteskan air mata.
Tangisnya membuat seluruh area acara seketika hening, sementara para pengunjung serta tamu undangan tampak ikut terenyuh menyaksikan kejadian tersebut.
Manajemen Kolam Renang Hana Hani menjelaskan bahwa kegiatan sosial ini merupakan bentuk kepedulian terhadap anak-anak yatim di sekitar wilayah Karawang.
“Semoga santunan ini bisa meringankan sedikit beban dan membawa kebahagiaan bagi adik-adik kita,” ujar Andi, yang akrab disapa Uston, mewakili manajemen.
Fasilitas dan Rencana Pengembangan
Kolam Renang Hana Hani menawarkan beragam fasilitas, seperti ember tumpah dan seluncuran anak. Harga tiket masuk ditetapkan Rp10.000 pada hari biasa dan Rp15.000 saat akhir pekan.
Uston menambahkan bahwa pihaknya berencana mengembangkan area wisata air tersebut.
“Insyaallah ke depannya kami akan menggarap Waterboom dan wahana edukasi untuk anak-anak TK dan SD, termasuk menghadirkan satwa peliharaan seperti burung dan musang,” ungkapnya.
Tingkat kedalaman kolam berkisar antara 70 hingga 80 sentimeter, dilengkapi pengamanan yang telah disiapkan oleh pihak pengelola.
Ia berharap kehadiran kolam renang sederhana ini dapat menjadi alternatif hiburan bagi masyarakat tanpa harus bepergian jauh.
Kisah Nazwa yang Menyentuh Hati
Di tengah acara, Nazwa mengaku bahagia karena mendapat bantuan. Dengan suara bergetar, ia menceritakan bahwa ayahnya telah meninggal sejak ia duduk di bangku kelas 2 SD.
![]() |
| Foto : Manajemen Kolam Renang Hana Hani Andi Beton akrab disapa Uston |
“Bapak sudah di surga. Saya tinggal sama teteh, aa, dan mamah. Aku rindu ayah… ayah tenang di sana, nanti aku ke makam,” ucapnya sambil terisak.
Momen mengharukan yang dialami Nazwa menjadi pengingat bahwa kegiatan sosial bukan hanya tentang berbagi materi, tetapi juga menghadirkan kehangatan, kepedulian, dan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan.
• Bodong


0 Komentar