Headline News

Bangun Kesadaran Politik Mahasiswa, Unsika Gelar Legislatif School 2025 Bersama DPRD Jabar

Foto : Kegiatan Legislatif School 2025 yang mengusung tema “Meningkatkan Wawasan Legislasi sebagai Pondasi yang Berkualitas: Peran Strategis Mahasiswa dan Generasi Muda.” di Kampus Unsika Karawang.


Nuansametro.com - Karawang | Aula Syekh Quro Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dipadati ratusan mahasiswa sejak pagi, Senin (3/11/2025). Mereka antusias mengikuti kegiatan Legislatif School 2025 yang mengusung tema “Meningkatkan Wawasan Legislasi sebagai Pondasi yang Berkualitas: Peran Strategis Mahasiswa dan Generasi Muda.”

Kegiatan ini menjadi ruang edukasi publik yang memadukan pendekatan akademik dan interaktif, menghadirkan berbagai tokoh penting dunia legislatif dan akademisi. Salah satu yang paling mencuri perhatian ialah Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Pipik Taufik Ismail, S.Sos., M.M, yang hadir langsung untuk memberikan materi sekaligus membuka sesi dialog bersama mahasiswa.

Dalam pemaparannya, Pipik menekankan pentingnya penguasaan wawasan legislasi bagi generasi muda.

“Meningkatkan wawasan legislasi adalah langkah fundamental agar mahasiswa memahami proses pembuatan kebijakan publik, hukum, dan peraturan daerah. Dengan pemahaman yang baik, mereka dapat ikut mengawasi, mengkritisi, dan memberi masukan konstruktif terhadap kebijakan pemerintah,” ujarnya.

Ia menambahkan, di era keterbukaan informasi seperti sekarang, ruang demokrasi semakin luas, namun tanpa pemahaman yang matang, partisipasi publik kerap terjebak dalam opini tanpa dasar. Karena itu, menurut Pipik, mahasiswa harus tampil sebagai pengawas sosial yang aktif dan berpengetahuan.

Senada dengan itu, Ketua DPD KNPI Kabupaten Karawang, Faisal Muhammad, S.T., menilai pendidikan regulasi adalah fondasi penting bagi mahasiswa agar tidak hanya menjadi objek kebijakan, tetapi juga subjek yang mampu berperan dalam advokasi dan lahirnya gagasan kebijakan baru.

“Kegiatan ini memberikan pemahaman komprehensif mengenai proses penyusunan regulasi dan fungsi legislasi. Kami ingin memastikan generasi muda memiliki landasan pengetahuan kuat terkait hukum dan kebijakan publik,” jelas Faisal.

Sementara itu, akademisi FISIP Unsika, Dr. Gili Argenti, S.LP., M.Si, menegaskan bahwa penyusunan legislasi yang baik harus berbasis riset dan data.

“Legislasi tidak boleh lahir hanya dari tuntutan politis, melainkan dari kajian akademik dan kebutuhan masyarakat. Partisipasi publik, termasuk peran akademisi dan organisasi kemasyarakatan, menjadi unsur penting dalam proses perumusan kebijakan,” terangnya.

Diskusi berlangsung hangat dan interaktif, diwarnai dengan pembahasan berbagai studi kasus nyata. Para mahasiswa mengaku kegiatan ini membuka perspektif baru tentang praktik legislasi dan pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan daerah.

Menutup kegiatan, Pipik Taufik Ismail menyampaikan harapan agar mahasiswa tidak hanya memahami peraturan, tetapi juga mampu menjadi pemantik gagasan dan agen perubahan dalam kebijakan publik.

“Masukan generasi muda sangat dibutuhkan. Mereka hidup lebih dekat dengan perubahan, lebih kritis, dan lebih progresif,” tegasnya.

Dengan semangat kolaboratif antara unsur legislatif, akademisi, dan organisasi kepemudaan, Legislatif School 2025 berhasil menjadi wadah pembelajaran yang tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif — membangun kesadaran bahwa mahasiswa adalah bagian penting dari ekosistem kebijakan daerah.


• Red 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro