 |
| Presiden Prabowo Subianto. |
Nuansametro.com – Jakarta | Genap satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pemerintah menandai capaian monumental melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menjadi bukti nyata komitmen negara dalam memperkuat fondasi gizi, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat dari akar rumput.
Diluncurkan pada awal 2025, MBG telah menyajikan lebih dari 1,1 miliar porsi makanan bergizi bagi 35,4 juta penerima manfaat, yang terdiri dari anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Program ini bukan sekadar makan siang gratis, tetapi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif,” ujar Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, dalam keterangan resminya.
Namun dampak MBG tak hanya terasa di bidang kesehatan. Program ini juga menjadi penggerak ekonomi rakyat, membuka peluang kerja dan memperkuat rantai pasok pangan lokal. Hingga Oktober 2025, BGN mencatat berdirinya 11.570 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).
Dari jaringan tersebut, tercipta lebih dari 394.748 lapangan kerja baru, mulai dari petani, peternak, nelayan, hingga penyaji makanan. Presiden Prabowo Subianto memperkirakan jumlah ini dapat menembus 1,5 juta tenaga kerja baru pada awal 2026.
“Program MBG telah menciptakan pasar baru bagi ekonomi rakyat. Petani dan peternak kini memiliki jaminan penyerapan hasil produksi lokal, dari beras dan telur hingga sayur dan protein hewani,” ujar Presiden Prabowo.
Kementerian Koperasi dan UKM juga mencatat ribuan UMKM telah terlibat dalam rantai pasok MBG. Dari total anggaran program, 85 persen dialokasikan untuk pengadaan bahan baku dari sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan.
“Kami memastikan minimal 60 persen bahan baku MBG berasal dari produk UMKM. Ini langkah nyata agar manfaat ekonomi dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkap Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UK, Riza Damanik.
Selain menggeliatkan ekonomi, MBG turut mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur gizi nasional. Pemerintah telah membentuk ratusan satuan tugas daerah untuk mempercepat pembangunan SPPG di wilayah 3T dengan dukungan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian PUPR.
Untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan, Presiden Prabowo juga menginstruksikan peningkatan standar pengolahan makana di seluruh dapur MBG. Di antaranya melalui penggunaan teknologi pencuci ultraviolet, filter air bersertifikat, serta kewajiban bagi tenaga masak memiliki sertifikat higienis.
0 Komentar