Headline News

Pasien Meninggal Diduga Usai Operasi, RS Hastin Rengasdengklok Dituding Lakukan Malpraktik!

Foto : Kain kasa yang diduga ditemukan di bekas operasi tubuh Korban. (Ist)


Praktisi Hukum: "Dipulangkan dalam kondisi belum stabil, ini nyawa taruhannya!"

Nuansametro.com - Karawang | Dugaan malpraktik medis mencuat dari RS Hastin Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, setelah seorang pasien asal Bekasi dilaporkan meninggal dunia hanya beberapa jam usai menjalani operasi. Peristiwa tragis ini bukan hanya meninggalkan duka, tapi juga menyisakan banyak tanda tanya soal prosedur medis dan tanggung jawab profesional rumah sakit.

Dipulangkan Saat Belum Stabil?

Kabar mengejutkan ini pertama kali diungkap oleh tokoh masyarakat sekaligus praktisi hukum Karawang Utara, Muhammad Tubagus Muwahid, S.H., usai melayat ke rumah duka dan mendengarkan langsung kronologi dari pihak keluarga.

Pasien habis operasi besar, tapi malah langsung dipulangkan. Padahal kondisinya belum stabil. Ini sangat tidak masuk akal dan bertentangan dengan SOP medis,” ujar Tubagus dilansir dari Spirit Jawa Barat, Sabtu (11/10).

Lebih jauh, ia mencurigai adanya indikasi kelalaian terstruktur yang melibatkan sejumlah oknum tenaga medis di RS Hastin.

Anehnya, keterangan soal kondisi pasien disampaikan perawat, bukan dokter penanggung jawab. Ada apa ini? Jangan-jangan ada kesepakatan diam-diam antar oknum. Kalau benar, ini pelanggaran berat, baik etika maupun hukum,” tegasnya.

 Siap Tempuh Jalur Hukum: “Bukan Soal Salah Suntik, Ini Soal Nyawa!”

Rekan Tubagus, Syarif Husen, S.H., yang turut hadir di rumah duka, menyatakan siap mendampingi keluarga secara hukum jika diperlukan.

Kami sudah tawarkan bantuan hukum. Keluarga menyambut baik, tapi masih musyawarah. Kalau nanti diberikan kuasa, kami akan usut kasus ini sampai tuntas bahkan sampai ke DPR RI bila perlu,” tegas Syarif.

Ia menekankan bahwa ini bukan sekadar kelalaian teknis. Jika benar ada pelanggaran prosedur pascaoperasi yang menyebabkan pasien kehilangan nyawa, maka pihak rumah sakit bisa dijerat pidana dan perdata.

Ini bukan soal salah suntik atau miskomunikasi, ini soal nyawa manusia! Jangan sampai ada korban berikutnya karena sistem yang lalai dan dokter yang abai,” tambahnya.

RS Hastin Bungkam, Publik Geram

Sayangnya, hingga berita ini dipublikasikan, manajemen RS Hastin Rengasdengklok belum memberikan keterangan resmi. Beberapa upaya konfirmasi dari awak media tidak ditanggapi, menambah kecurigaan publik.

Sikap bungkam ini memicu reaksi keras dari masyarakat dan netizen lokal, yang menuntut transparansi dan penyelidikan menyeluruh oleh Dinas Kesehatan, IDI, serta aparat penegak hukum.

Peristiwa ini membuka kembali luka lama tentang lemahnya pengawasan layanan kesehatan, terutama di rumah sakit daerah. Ketika profesionalisme dan SOP diabaikan, maka yang jadi taruhannya bukan hanya reputasi, tapi nyawa manusia.


• Red 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro