Headline News

Dinkes Karawang Kirim Tim Audit ke RS Hastien, Klarifikasi Prosedur Medis Jadi Fokus Pemeriksaan

 

Foto : Gedung RS. Hastien Rengasdengklok Karawang. (Ist)

Nuansametro.com - Karawang | Dugaan kasus malpraktik medis kembali mengguncang dunia kesehatan di Kabupaten Karawang. Seorang pasien yang baru menjalani operasi di Rumah Sakit Hastien Rengasdengklok dilaporkan meninggal dunia hanya dua hari setelah dipulangkan dari rumah sakit—tanpa menjalani perawatan inap.

Peristiwa ini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat setelah keluarga korban mengungkapkan kondisi tragis yang dialami pasien pascaoperasi. Menurut penuturan pihak keluarga, pasien yang awalnya mengeluhkan benjolan di area kemaluan itu malah ditemukan dengan perut bagian kanan, kiri, serta area depan dan belakang kemaluan dibalut kain kasa besar tanpa adanya tindak lanjut atau pengawasan medis.

Alih-alih dirawat inap, pasien justru dipulangkan pada hari yang sama setelah operasi dilakukan. Dalam kondisi pascaoperasi yang lemah, keluarga terpaksa merawatnya secara mandiri di rumah. Sayangnya, kondisi pasien terus memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia dua hari kemudian.

Dinkes Karawang Turun Tangan, Audit RS Hastien Dimulai

Merespons cepat kegelisahan publik, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Endang Suryadi, MARS, memastikan pihaknya tengah melakukan investigasi menyeluruh terhadap kasus ini. Ia menegaskan bahwa tim dari Dinkes telah ditugaskan untuk meminta klarifikasi resmi dari manajemen RS Hastien.

“Kami ingin memastikan seluruh tindakan medis yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur dan standar pelayanan kesehatan. Kami tidak ingin berspekulasi sebelum proses klarifikasi selesai,” ujar Endang kepada awak media, Senin (13/10).

Endang juga menekankan bahwa Dinkes akan bersikap objektif dan transparan dalam menangani kasus ini. “Jika semua data dan hasil audit medis sudah kami peroleh, kami akan menyampaikan temuan tersebut secara terbuka kepada publik. Keselamatan dan hak pasien adalah prioritas utama,” tambahnya.

Manajemen RS Hastien: Akan Gelar Konferensi Pers

Menanggapi sorotan tajam publik, pihak RS Hastien melalui Manager Keperawatan, Hendra, menyatakan akan segera menggelar konferensi pers untuk memberikan penjelasan resmi terkait hasil audit dan proses medis yang dijalankan terhadap pasien tersebut.

“Kami tidak menghindar. Kami menghormati proses investigasi dari Dinkes dan siap menjelaskan kepada publik. Kami pun menantikan hasil audit sebagai bentuk pertanggungjawaban kami kepada masyarakat,” ucap Hendra.

Sorotan Publik: Minta Ketegasan dan Transparansi

Kasus ini menjadi pukulan telak bagi dunia kesehatan di Karawang, dan sekaligus menjadi ujian serius bagi pemerintah daerah serta lembaga pengawas medis. Masyarakat menuntut transparansi penuh dan tindakan tegas apabila ditemukan adanya pelanggaran standar pelayanan medis.

Banyak yang mempertanyakan bagaimana mungkin pasien pascaoperasi bisa langsung dipulangkan tanpa pengawasan medis. Tak sedikit pula yang menganggap bahwa kelalaian semacam ini tak bisa dibiarkan dan harus dijadikan pelajaran penting bagi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.

Foto : Kain kasa yang ditarik dari dalam perut korban (Ist)

Tragedi ini bukan hanya soal dugaan malpraktik, tetapi juga menyangkut hak asasi manusia atas pelayanan kesehatan yang aman, bermartabat, dan profesional. Di tengah menurunnya kepercayaan publik terhadap sistem pelayanan medis, kasus ini menjadi momen refleksi: apakah rumah sakit di Indonesia sudah benar-benar menempatkan pasien sebagai prioritas utama?

Pemerintah dan lembaga terkait kini dituntut tidak hanya menindak jika terbukti ada pelanggaran, tapi juga membangun sistem yang mencegah tragedi serupa terulang di masa depan.


• NP 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro