![]() |
| Foto : Kantor Kecamatan Rengasdengklok saat menerima kedatangan para pedagang yang ada di pasar Proklamasi. |
Nuansametro.com - Karawang | Suasana panas meliputi Kantor Kecamatan Rengasdengklok, Jumat (12/09/2025), ketika puluhan pedagang Pasar Proklamasi mendatangi camat setempat.
Dengan nada tinggi dan ekspresi kecewa, mereka menuntut tindakan tegas dari pemerintah terhadap pedagang liar yang masih berjualan di jalan-jalan utama Rengasdengklok.
Aksi protes berlangsung tertib namun penuh tekanan. Para pedagang menilai pemerintah selama ini bersikap setengah hati dalam melakukan penataan pasar.
Padahal, Pasar Proklamasi telah ditetapkan sebagai pusat perdagangan resmi, namun praktik jual beli di luar lokasi pasar masih marak terjadi.
"Kami sudah bayar kios dan retribusi, tapi pedagang liar dibiarkan. Kalau begini terus, kami yang resmi bisa mati pelan-pelan,”tegas seorang pedagang dalam orasinya.
Tuntutan Tegas: Pasar Proklamasi Harus Jadi Satu-Satunya Pusat Perdagangan
Para pedagang menyuarakan satu tuntutan utama: Pasar Proklamasi harus menjadi satu-satunya pusat perdagangan di Rengasdengklok. Mereka menolak keras keberadaan pedagang liar yang dinilai merugikan dan menciptakan kesemrawutan di pusat kota kecamatan.
Bahkan, mereka mengeluarkan ultimatum kepada camat dan dinas terkait untuk segera bertindak. Jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata, mereka mengancam akan menggelar aksi lebih besar dan membawa dagangan langsung ke Kantor Bupati Karawang sebagai bentuk protes.
“Jangan hanya rapat terus tanpa hasil. Kami butuh tindakan nyata,”ujar Wawan, salah satu pedagang yang ikut aksi.
“Tadi Pak Camat janji satu minggu setelah HUT Karawang. Kalau tidak ada tindakan, kami siap turun lagi dengan massa lebih besar,” tambahnya.
Pemerintah Merespons, Tapi Pedagang Tetap Waspada
Camat Rengasdengklok yang menemui para pedagang hanya menyampaikan bahwa aspirasi mereka akan diteruskan ke tingkat kabupaten.
Namun pedagang menegaskan agar janji itu tidak menjadi formalitas semata seperti yang sudah-sudah.
Sementara itu, Plt Sekretaris Dinas Perdagangan dan Industri (Disperindag) Kabupaten Karawang, Burhanudin, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti keluhan para pedagang dengan menyampaikan laporan resmi kepada Bupati Karawang.
"Alhamdulillah, aksi berjalan kondusif. Kami akan mengirim surat resmi ke pimpinan, karena kewenangan selanjutnya ada di Bupati,”ujar Burhanudin.
Kesabaran Pedagang Sudah Menipis
Aksi damai ini menjadi sinyal keras bahwa kesabaran para pedagang sudah mencapai batas. Mereka mengaku telah menunggu terlalu lama penataan pasar yang adil.
Jika pemerintah tidak segera mengambil langkah konkret, gelombang protes dikhawatirkan akan meluas dan berdampak pada stabilitas ekonomi kecil di wilayah tersebut.
Masyarakat kini menanti, akankah pemerintah menjawab keluhan ini dengan solusi nyata, ataukah ketegangan akan terus berlanjut di pusat perdagangan Rengasdengklok?
• Kojek

0 Komentar