Headline News

Revitalisasi Pasar Telagasari Picu Pro-Kontra, Ini Penjelasan Lengkap Kepala Desa Edi Sopyan

Foto : Kepala Desa Telagasari, Edi Sopyan (dok: NM)


Nuansametro.com - Karawang | Rencana revitalisasi Pasar Telagasari oleh Pemerintah Desa Telagasari, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, sempat menuai penolakan dari Paguyuban Pedagang Pasar Telagasari. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, dan menilai kurangnya transparansi dari pemerintah desa menjadi sumber utama kegelisahan mereka.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Telagasari, Wahid, S.Pd, menyampaikan kekecewaannya atas langkah pemerintah desa yang dianggap tergesa-gesa dalam mengambil keputusan tanpa melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para pedagang yang sudah lama beraktivitas di pasar tersebut.

"Seharusnya Pemdes Telagasari membangun komunikasi yang kuat dengan para pedagang. Mereka perlu memaparkan rencana revitalisasi pasar secara rinci sehingga pedagang dapat memahami dengan baik tujuan dari program ini,” ujar Wahid kepada nuansametro.com, Senin (4/8).

Pemdes Klarifikasi: Tak Ada Niat Mengabaikan Pedagang

Menanggapi penolakan tersebut, Kepala Desa Telagasari, Edi Sopyan, mengklarifikasi bahwa rencana revitalisasi justru bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan para pedagang maupun masyarakat sekitar. 

Edi menegaskan, tidak ada niatan dari pemerintah desa untuk mengabaikan aspirasi pedagang.

Terkait tudingan bahwa pihaknya mengabaikan surat audiensi dari paguyuban, Edi mengungkapkan bahwa dirinya sedang dalam kondisi sakit sehingga belum bisa merespons sebagaimana mestinya.

“Bukannya kami tidak mau menerima audiensi, tapi saya sedang sakit. Setelah kondisi saya membaik, saya pastikan akan mengundang mereka untuk berdiskusi langsung,” jelas Edi saat ditemui nuansametro.com di kediamannya, Selasa (5/8) sore.

Proyek Serius dan Sesuai Prosedur

Foto : Sertifikat lahan Pasar Telagasari 

Lebih lanjut, Edi menegaskan bahwa revitalisasi Pasar Telagasari dilakukan secara serius dan melalui prosedur yang sah. Pemerintah desa juga mengantongi sertifikat kepemilikan lahan atas nama Desa Telagasari, serta sudah mengurus berbagai perizinan seperti Amdalalin, UPL-UKL, dan IMB (Bangunan Gedung).

Ia juga mengungkapkan bahwa antusiasme pedagang terhadap revitalisasi cukup tinggi, terbukti dari banyaknya pedagang yang telah mendaftar untuk mendapatkan kios baru.

“Sudah lebih dari 250 pedagang yang mendaftar. Ini menunjukkan banyak yang mendukung program baik ini,” ujarnya optimis.

Potensi Pasar Untuk Dongkrak Ekonomi Lokal

Menurut Edi, lokasi strategis Pasar Telagasari yang berada di tepi jalan raya menjadi potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. 

Ia berharap, setelah direvitalisasi, pasar akan terlihat lebih rapi, bersih, dan menarik bagi konsumen.

“Kami ingin membangun pasar yang lebih layak, tertata, dan nyaman. Ini demi kemajuan bersama,” tambahnya.

Dialog Masih Terbuka

Meski menyatakan bahwa proyek revitalisasi akan tetap berjalan, Edi menegaskan dirinya sangat memahami kekhawatiran dari pihak paguyuban. Ia juga membuka ruang dialog dan mengajak semua pihak untuk duduk bersama mencari solusi terbaik.

“Kami terbuka untuk berdialog. Saya paham, ada sebagian kecil pedagang yang menolak, tapi yang mendukung revitalisasi ini jauh lebih banyak,” pungkasnya.

Revitalisasi pasar merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di sektor perdagangan. 

Namun, keterlibatan semua pihak, terutama mereka yang terdampak langsung, sangat penting untuk menjamin keberhasilan program ini. 

Diharapkan Pemdes Telagasari dan Paguyuban Pedagang dapat menemukan titik temu demi kemajuan bersama.


• NP 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro