Headline News

Akhmad Munir Terpilih Sebagai Ketua Umum, PWI Siap Hadapi Tantangan Era Digital

Foto : Ketua Umum PWI Pusat terpilih, Akhmad Munir. (Dok: Ist)

Nuansametro.com - Bekasi | Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) XXV resmi melahirkan pemimpin baru yang siap memimpin organisasi wartawan tertua di Indonesia ini selama lima tahun ke depan. 

Dalam pemungutan suara yang berlangsung penuh ketegangan, Akhmad Munir berhasil meraih kemenangan telak dengan memperoleh 52 suara, mengalahkan Hendry Ch. Bangun yang hanya meraih 35 suara. Dengan hasil tersebut, Munir secara resmi dipercaya menakhodai PWI periode 2025–2030.

Kongres yang digelar di Gedung BPPTIK, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Sabtu (30/8) ini dihadiri oleh perwakilan dari seluruh provinsi dan daerah otonom. Sebelumnya, panitia kongres menetapkan 87 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berhak memilih, termasuk penyesuaian suara untuk PWI Banten yang hanya memiliki dua suara, bukan tiga, sesuai dengan komposisi dalam Kongres PWI XXV di Bandung.

Acara pembukaan kongres ini dihadiri oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Nezar Patria, yang memberikan sambutan sekaligus membuka jalannya Kongres PWI 2025 dengan penuh harapan agar PWI bisa terus berkembang dan relevan di tengah era digital yang serba cepat.

PWI Masuki Babak Baru dengan Munir di Pucuk Kepemimpinan

Akhmad Munir, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama LKBN Antara, tidak hanya membawa harapan bagi internal organisasi, tetapi juga untuk masa depan jurnalisme Indonesia. Munir, yang sudah terjun dalam dunia jurnalistik sejak 1991, mengungkapkan bahwa terpilihnya ia sebagai Ketua Umum PWI bukan hanya soal perebutan kursi, melainkan sebuah momentum untuk mengembalikan marwah dan semangat persatuan dalam tubuh PWI.

"Selama hampir setahun ini, PWI di beberapa daerah terpecah. Itu yang harus kita perbaiki. Konsolidasi akan menjadi prioritas utama kami. PWI harus kembali bersatu dan menjadi organisasi yang kuat dan relevan di era digital ini," tegas Munir dalam pidato kemenangan.

PWI yang sempat terbelah akibat adanya dualisme kepengurusan sejak 2024, kini memasuki babak baru yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan, khususnya dalam menghadapi tantangan zaman. 

Munir menekankan bahwa tugas besar yang ada di depan adalah merajut kembali kebersamaan dan memperkuat posisi PWI sebagai garda terdepan dalam menjaga integritas jurnalistik di tanah air.

Program Kerja Prioritas: Penguatan Profesionalitas dan Digitalisasi Jurnalisme

Selain konsolidasi internal, Akhmad Munir juga menyampaikan berbagai program kerja yang akan dijalankan selama masa kepemimpinannya. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah peningkatan profesionalitas wartawan melalui program Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang akan diperbanyak dan pelatihan berjenjang bagi seluruh anggota PWI.

"Tantangan terbesar jurnalisme di era digital ini adalah bagaimana kita bisa tetap menjaga kualitas dan profesionalitas. UKW akan menjadi instrumen penting bagi kami untuk memastikan para wartawan di seluruh Indonesia memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar profesional," jelas Munir.

Tak hanya itu, Munir juga menyoroti pentingnya penguatan media lokal yang seringkali kesulitan bersaing dengan media besar di tingkat nasional. Menurutnya, media lokal memiliki peran strategis dalam menjaga keberagaman informasi dan suara masyarakat di daerah.

"Media lokal harus diberdayakan, karena mereka yang paling dekat dengan realitas masyarakat. Kami akan memastikan ada program khusus untuk penguatan media-media ini," tambahnya.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Munir juga berencana untuk memperkenalkan pelatihan dan workshop digital yang dapat membantu wartawan dan media di seluruh Indonesia untuk beradaptasi dengan teknologi terbaru. Salah satu hal yang akan mendapatkan perhatian besar adalah literasi jurnalisme berbasis kecerdasan buatan (AI). Menurut Munir, AI memiliki potensi besar untuk mendukung kualitas dan kecepatan pemberitaan, namun juga perlu diimbangi dengan pemahaman etika yang baik.

Membangun PWI yang Lebih Dekat dengan Daerah

Munir mengungkapkan, salah satu cita-citanya adalah membangun PWI yang lebih dekat dengan daerah. Ia ingin memastikan bahwa setiap daerah mendapatkan perhatian yang seimbang, tidak hanya dari segi kompetensi, tetapi juga dari segi fasilitas dan program-program pendukung. 

Munir merasa sangat dekat dengan PWI di daerah karena sejak awal karirnya sebagai wartawan, ia banyak terlibat dengan kegiatan PWI di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

"Darah saya PWI. Sejak jadi wartawan tahun 1991, hidup saya bersama PWI, terutama di daerah. Saya ingin mengembalikan marwah PWI sekaligus memberi perhatian lebih besar pada daerah," ungkap Munir penuh semangat.

Dengan kepemimpinan baru ini, PWI diharapkan dapat terus berkembang dan menjawab tantangan zaman, terutama dalam menghadapai disrupsi digital yang semakin pesat. 

Ke depan, PWI akan lebih memperkuat peranannya dalam menjaga kualitas jurnalistik, meningkatkan profesionalisme wartawan, serta memperkokoh hubungan dengan media lokal dan daerah.

Harapan PWI untuk Masa Depan

Pemilihan Akhmad Munir sebagai Ketua Umum PWI 2025–2030 adalah simbol dari harapan baru bagi organisasi wartawan ini. Sebagai salah satu organisasi yang telah berdiri lebih dari tujuh dekade, PWI memegang peranan penting dalam sejarah jurnalisme Indonesia. 

Dengan kepemimpinan yang baru ini, PWI diharapkan dapat kembali menjadi rumah besar bagi wartawan Indonesia, sebuah tempat yang tidak hanya memberikan wadah untuk berkarya, tetapi juga memberikan edukasi, perlindungan, dan dukungan dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang.

Semoga Kongres PWI 2025 ini menjadi langkah awal bagi kebangkitan PWI dan seluruh anggota organisasi, serta menjadi inspirasi bagi generasi wartawan berikutnya untuk terus menjaga independensi dan kualitas dalam melaksanakan tugasnya.

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro