Nuansametro.com - Bekasi |
Dalam semangat memperingati 10 Muharam 1447 H, Pemerintah Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, kembali menghidupkan tradisi leluhur dengan menggelar Sedekah Bumi yang dikemas meriah dan penuh makna.
Acara digelar pada Jumat (5/7) di kawasan Jalan Tanggul H. Sona, tepatnya di Kampung Kobak Ceper RT/RW 05/02, yang berada di tengah area persawahan sebagai simbol kesuburan dan keberkahan bumi.
Puncak acara ditandai dengan arak-arakan 60 tumpeng hasil kreasi warga dari berbagai RT di desa tersebut. Tumpeng-tumpeng ini dihias indah dan diarak bersama sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki dan hasil panen yang melimpah.
Setelah doa bersama, tumpeng-tumpeng tersebut dibagikan kepada warga sebagai simbol kebersamaan dan gotong royong.
Tak hanya itu, momen sakral ini juga menjadi ajang berbagi kepedulian sosial. Sebanyak 130 anak yatim-piatu menerima santunan berupa sembako, perlengkapan sekolah, dan uang tunai dari pemerintah desa, para donatur, dan tokoh masyarakat.
Suasana haru dan bahagia menyelimuti prosesi penyerahan santunan yang disambut antusias oleh warga.
Kades Karangharja, Sukarma, dalam sambutannya menegaskan bahwa Sedekah Bumi bukan hanya tradisi, tetapi juga sarana mempererat hubungan antarwarga dan menjaga harmoni dengan alam.
“Kita ingin tradisi ini terus hidup. Ini bukan hanya tentang budaya, tapi juga bagaimana kita berbagi, saling mendoakan, dan menjaga keseimbangan dengan alam serta sesama,” ujar Sukarma.
Acara turut dihadiri unsur Muspika Kecamatan Pebayuran, termasuk pejabat kecamatan, Polsek Pebayuran, dan Koramil. Kehadiran mereka menegaskan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya lokal dan sinergi dalam membangun masyarakat yang kuat secara spiritual dan sosial.
Dengan semangat gotong royong dan nilai luhur yang terus dipupuk, Lurah Sukarma berharap Sedekah Bumi Karangharja menjadi agenda tahunan yang terus lestari dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Bekasi.
• Nana
0 Komentar