Foto : Ketua Yayasan Peduli Kampung Kita bersama Tim Medis yang melaksanakan kegiatan sunatan massal gratis.
Nuansametro.com - Karawang | Dalam semangat memperingati 10 Muharram 1447 H atau yang dikenal sebagai Hari Asyura, Yayasan Peduli Kampung Kita menggelar kegiatan sunatan massal dan berbagi rezeki kepada anak yatim piatu.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (5/7/2025) ini diselenggarakan di Yayasan Peduli Kampung Kita, Kampung Rawabagi, Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur.
Hari Asyura dikenal sebagai momentum penuh keutamaan dalam Islam. Salah satunya adalah anjuran untuk menyantuni anak yatim sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian sosial.
Di tengah suasana religius ini, masyarakat mengenalnya pula sebagai “Lebaran Anak Yatim” atau Idul Yatama, meskipun tidak tergolong sebagai hari raya keagamaan seperti Idul Fitri.
Foto : Ketua Yayasan Peduli Kampung Kita, ustadz Bubun.Ketua Yayasan Peduli Kampung Kita, Ustadz Bubun, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat peduli terhadap anak-anak yatim dan membahagiakan mereka di hari yang penuh berkah.
“Alhamdulillah, sunatan massal berlangsung lancar. Awalnya terdaftar 20 anak, namun yang hadir dan berhasil dikhitan sebanyak 17 anak. Mereka berasal dari wilayah Tegalsawah dan Palumbonsari, Karawang Timur,” ujar Ustadz Bubun kepada jurnalis Nuansa Metro.
Yayasan juga memberikan santunan kepada sejumlah anak yatim piatu yang telah diverifikasi sebelumnya. Kegiatan ini terselenggara atas dukungan para donatur serta kerjasama dengan Klinik Anugerah Sehat Medika yang berlokasi di Tegalsawah dan melibatkan tenaga medis lokal.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak, terutama para donatur dan Klinik Anugerah Sehat Medika. Tanpa kepedulian mereka, kegiatan ini tidak mungkin terlaksana. Semoga Allah SWT memberikan kesehatan, keberkahan, dan kelancaran rezeki kepada para penyumbang,” tutup Ustadz Bubun penuh harap.
Foto : Pengelola Klinik Anugerah Sehat Medika, Irwan Anugrah bersama anak yang telah di khitan.Momentum Hari Asyura ini menjadi pengingat bahwa kepedulian terhadap anak yatim seharusnya tidak dibatasi oleh waktu.
Menyantuni anak yatim dapat dilakukan kapan saja, sebagai bentuk ibadah sosial yang melembutkan hati dan memperkuat ikatan kemanusiaan.
• Daryadi/Red
0 Komentar