Foto : Proyek normalisasi saluran air di jalan Ciwelut dusun Pangkalan RT 10/03 desa Gempolkarya kecamatan Tirtajaya
Nuansametro.com - Karawang | Proyek normalisasi saluran air yang tengah berlangsung di Jalan Ciwelut, Dusun Pangkalan RT 10/03, Desa Gempolkarya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, menuai sorotan tajam dari berbagai pihak.
Proyek yang semestinya membawa manfaat bagi masyarakat ini justru terindikasi dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk keuntungan pribadi.
Dugaan adanya praktik jual beli tanah hasil galian proyek mencuat setelah seorang warga setempat mengaku diminta membayar untuk mendapatkan tanah urug dari hasil normalisasi tersebut.
"Saya mau ambil tanah galian buat ngurug lahan depan sekolah PAUD yang sering kebanjiran. Tapi ternyata saya harus bayar. Padahal setahu saya, itu cuma tanah sisa galian, bukan untuk diperjualbelikan," ungkap warga tersebut kepada wartawan pada Senin (14/7/2025).
Warga menilai, tanah tersebut akan sangat bermanfaat untuk mencegah banjir di lingkungan sekitar, terutama demi keselamatan anak-anak. Namun, adanya dugaan pungutan tidak resmi membuatnya heran dan kecewa.
Menanggapi hal ini, Abdul Rojak, Ketua Bidang Investigasi LBH PKR Karawang, angkat bicara dan menduga adanya penyalahgunaan wewenang oleh oknum pelaksana di lapangan.
"Saya sangat prihatin dengan situasi ini. Dugaan kuat bahwa ada penyalahgunaan kekuasaan dalam pelaksanaan proyek ini. Bukankah semua proyek pemerintah sudah dianggarkan? Lalu kenapa tanah sisa galian masih diperjualbelikan?" ujarnya.
Abdul Rojak juga meminta agar pihak-pihak terkait, termasuk PJT dan UPTD Kecamatan Tirtajaya, segera melakukan penyelidikan dan tindakan tegas terhadap oknum yang terbukti menyalahgunakan kewenangan.
"Kalau benar terjadi, hal ini bisa mencoreng nama baik instansi dan memunculkan asumsi negatif di masyarakat. Jangan biarkan rakyat kecil menjadi korban ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pelaksana proyek maupun instansi terkait. Masyarakat berharap kejadian ini bisa segera diusut tuntas dan tidak terulang di proyek-proyek lainnya.
• Irfan
0 Komentar