Foto : Polres Bulukumba saat menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus narkoba. (Dok: Ist)
Nuansametro.com - Bulukumba | Kepolisian Resor Bulukumba berhasil mengungkap 11 kasus penyalahgunaan narkotika selama pelaksanaan Operasi Antik 2025, yang digelar selama 20 hari, mulai 10 hingga 29 Juni. Dari operasi tersebut, polisi menangkap 13 orang tersangka, terdiri dari 12 pria dan satu perempuan, berusia antara 19 hingga 53 tahun.
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Bulukumba, AKP Ahmad Risal, mengungkapkan bahwa tiga dari tersangka yang diamankan, yakni PD, SU alias DA, dan HS, merupakan target operasi yang telah lama dipantau.
Sementara tiga lainnya, yakni AE, RO, dan MF alias RA, diduga sebagai pengguna dan telah menjalani proses asesmen untuk rehabilitasi.
"Selama Operasi Antik, kami berhasil mengamankan 13 orang dari 11 laporan polisi. Mayoritas kasus melibatkan penyalahgunaan sabu, baik oleh pengguna maupun pengedar," ujar Ahmad Risal dalam konferensi pers pada Jumat (4/7).
Barang bukti yang berhasil disita antara lain 2,2834 gram sabu, alat isap, timbangan digital, telepon genggam, sepeda motor, serta sejumlah uang tunai yang diduga berasal dari transaksi narkoba.
Operasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Polres Bulukumba dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah hukum mereka.
Ahmad Risal menegaskan bahwa meski operasi telah selesai, penindakan dan pencegahan akan terus dilakukan secara intensif.
"Kami berkomitmen untuk terus memerangi peredaran narkoba demi mewujudkan Bulukumba yang bersih dan aman dari zat terlarang. Kami juga mengajak masyarakat untuk turut serta dengan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan," tegasnya.
Kapolres Bulukumba, AKBP Restu Wijayanto, juga menyampaikan apresiasi atas kinerja Satresnarkoba serta dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bulukumba, khususnya dalam pelaksanaan tes urine mendadak bagi ASN dan non-ASN.
Menurutnya, kolaborasi antara kepolisian dan pemerintah daerah merupakan kunci utama dalam strategi terpadu memerangi narkoba di lingkungan masyarakat.
"Perang terhadap narkoba tidak bisa dilakukan sendiri. Butuh sinergi semua pihak agar Bulukumba bisa bebas dari bahaya narkotika," pungkas AKBP Restu.
• Rls/NP
0 Komentar