![]() |
| Foto : 24 pasien gangguan jiwa berat saat dievakuasi secara massal oleh Pemkab Tasikmalaya kerjasama dengan BAZNAS. |
Nuansametro.com - Tasikmalaya | Sebanyak 24 pasien gangguan jiwa berat dari berbagai kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya dievakuasi secara massal dalam sebuah program kemanusiaan yang digelar Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bekerja sama dengan BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya.
Kegiatan ini dipusatkan di Kompleks Islamic Center Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (17/7/2025), dan menjadi bagian penting dari langkah nyata menuju Tasikmalaya Bebas Pasung.
Melibatkan lintas sektor—termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, TNI-Polri, relawan kesehatan jiwa, serta perangkat desa evakuasi dilakukan secara bertahap.
Para pasien menerima pemeriksaan medis dan pendampingan awal sebelum dirujuk ke rumah sakit jiwa dan pusat rehabilitasi di wilayah Jawa Barat untuk penanganan lebih lanjut.
“Islamic Center menjadi titik kumpul utama karena representatif dan strategis untuk proses evakuasi, asesmen, serta pelayanan awal. Kami berkomitmen mendukung penuh, baik secara logistik maupun pendanaan,” ujar Ketua BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya, Ir. H. Eddy Abdul Somadi, M.P.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan Tasik Peduli dan Tasik Sehat, yang menggunakan dana zakat untuk membantu kelompok rentan, termasuk penderita gangguan jiwa berat.
Suara dari Keluarga: “Program Ini Menyelamatkan Anak Kami”
Salah satu momen haru datang dari Yuni Anggraeni, orang tua pasien bernama Irvan Maulana. Ia mengaku bersyukur atas adanya program ini yang sangat membantu keluarganya.
“Terima kasih kepada Pemkab Tasikmalaya, BAZNAS, Desa Pakemitan Kidul, dan Puskesmas Ciawi yang sudah memfasilitasi. Kami merasa sangat terbantu. Anak kami akhirnya bisa mendapatkan pengobatan yang layak,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Kesehatan Jiwa Adalah Hak Semua Warga
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dr. Rina Suryani, menyatakan bahwa program ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam menegakkan hak asasi setiap warga, khususnya mereka yang selama ini termarjinalkan akibat stigma sosial dan keterbatasan ekonomi.
“Banyak pasien yang selama ini dikurung atau dipasung karena kurangnya pemahaman dan keterbatasan biaya. Dengan kolaborasi ini, kita ingin mengembalikan martabat mereka sebagai manusia,” tegas dr. Rina.
Selain proses evakuasi dan penanganan medis, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya penanganan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) secara manusiawi dan berkelanjutan.
Ajak Warga Jadi Bagian Perubahan
Pemkab Tasikmalaya mengajak seluruh masyarakat untuk aktif berperan dalam pelaporan, pendampingan, dan penanganan pasien jiwa di lingkungan sekitar.
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan Kabupaten Tasikmalaya yang lebih sehat, inklusif, dan berkeadilan sosial—di mana setiap warga, tanpa terkecuali, memiliki hak untuk hidup sehat dan bermartabat.
Reporter: David Hardson S

0 Komentar