Nuansametro.com - Karawang | Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kabupaten Karawang, Guntar Mahardika, menegaskan dukungannya terhadap insan pers yang merasa tersinggung dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dalam pernyataannya yang beredar luas, Dedi menyebutkan bahwa pemerintah tidak perlu menjalin kerja sama dengan media massa, yang kemudian menuai reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk Guntar.
Menurut Guntar, pernyataan tersebut keliru dan sangat disayangkan, mengingat peran besar media dalam membesarkan nama Dedi Mulyadi hingga dikenal luas oleh masyarakat.
“KDM besar karena ada peran media. Pemberitaan yang terus dipublikasikan menjadi salah satu indikator naiknya elektabilitas beliau. Mari kita ingat kembali, saat masih menjadi Bupati Purwakarta, beliau sangat aktif bekerja sama dengan media massa. Bahkan, Kominfo Purwakarta saat itu mengalokasikan anggaran khusus untuk publikasi media demi memperkenalkan KDM kepada masyarakat,” tegas Guntar, Selasa (9/7).
Ia juga mempertanyakan alasan di balik pernyataan sang gubernur yang dinilai tidak mencerminkan sikap bijak seorang pemimpin daerah.
“Ada apa dengan Kang Dedi? Pernyataan itu justru menimbulkan kekecewaan di kalangan media. Sebagai Gubernur, beliau seharusnya merangkul, bukan malah menjauhkan diri. Media adalah mitra strategis dalam menyampaikan program dan informasi kepada publik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Guntar mendesak agar Gubernur Dedi Mulyadi segera memberikan klarifikasi resmi guna meredam potensi konflik berkepanjangan antara pemerintah dan insan pers.
“Kami mendorong KDM untuk segera mengklarifikasi pernyataan tersebut. Jangan hanya berdalih efisiensi anggaran lalu menafikan peran media. Justru yang perlu disorot adalah transparansi anggaran publikasi, termasuk dana yang digunakan untuk membayar tim sosial media beliau,” tandasnya.
Guntar juga mengingatkan bahwa Jawa Barat masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Lebih baik fokus menyelesaikan PR besar untuk menjadikan Jawa Barat lebih istimewa, daripada membuat pernyataan yang kontraproduktif,” tutupnya.
• NP
0 Komentar