Nuansametro.com - Bekasi | Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bekasi, H. Cecep Noor, secara terbuka mengungkapkan penyesalan mendalam atas dugaan skandal yang menyeret nama menantunya, anggota DPRD Kabupaten Bekasi, serta seorang direksi di Perumda Tirta Bhagasasi.
Dugaan Skandal tersebut diduga terjadi dalam kunjungan kerja DPRD ke Yogyakarta pada 8 Juli 2025.
Dalam konferensi pers yang digelar Minggu malam (20/7/2025) di Hotel Sahid Jaya, Cecep Noor menyatakan kekecewaannya dan meminta maaf kepada para tokoh masyarakat, alim ulama, dan seluruh kader partai.
“Saya mohon maaf kepada para alim ulama, tokoh masyarakat, dan kader PPP. Saya merasa seolah membuka aib keluarga sendiri. Namun saya tidak punya pilihan lain karena upaya penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan telah gagal,” ujar Cecep dengan nada penuh emosi.
Cecep mengungkapkan bahwa dirinya telah mencoba menyelesaikan permasalahan ini secara internal sejak kejadian, namun pihak yang diduga terlibat justru tidak menunjukkan itikad baik.
“Sebagai ayah dari Reza dan Ketua DPC PPP, saya menerima banyak keluhan dari kader. Kami telah mencoba menyelesaikan secara baik-baik, namun momen itu tidak dimanfaatkan. Bahkan komunikasi tidak bermoral terus berlanjut. Ini bukan hanya soal moral, tapi menyangkut harga diri dan martabat keluarga,” tambahnya.
Desak Pemecatan Direksi Perumda Tirta Bhagasasi
Dalam pernyataannya, Cecep Noor secara tegas mendesak Bupati Bekasi untuk mengambil tindakan cepat dan tegas dengan memberhentikan direksi Perumda Tirta Bhagasasi yang terlibat dalam skandal tersebut.
“PPP adalah salah satu partai pendukung awal Bupati Bekasi. Kami berharap beliau bertindak tegas terhadap direksi yang mencoreng nama baik institusi dan merusak kepercayaan publik,” ucapnya.
Akan Laporkan ke Mabes Polri
Cecep Noor juga mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah mempersiapkan laporan resmi ke Mabes Polri atas dugaan pelanggaran etik dan hukum yang dilakukan oleh pihak terlibat.
Menurutnya, tim kuasa hukum kini sedang mengkaji bukti-bukti yang ada.
“Kami akan melaporkan kasus ini ke Mabes Polri karena kejadiannya terjadi di luar wilayah Kabupaten Bekasi, yaitu di Yogyakarta. Kami punya bukti, dan saat ini sedang dalam kajian hukum,” tegasnya.
Dampak Politik dan Reaksi Publik
Skandal ini mencuat di tengah dinamika politik daerah menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2025. Banyak pihak menilai kasus ini berpotensi mengguncang citra partai dan stabilitas internal pemerintahan daerah.
Para pengamat politik menilai keberanian Cecep Noor untuk membuka dugaan skandal yang menyangkut keluarganya sendiri sebagai langkah yang jarang terjadi dalam dunia politik lokal.
Sementara itu, publik dan netizen terus memantau perkembangan kasus ini, menuntut transparansi serta keadilan, baik secara etika politik maupun hukum.
• NP
0 Komentar