Foto : Kemenkraf RI bersama Gekrafs secara resmi menandatangani nota kesepahaman bersama.
Nuansametro.com - Jakarta | Langkah strategis kembali dilakukan dalam upaya memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional. Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenekraf RI) bersama Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman Bersama di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Sabtu (20/07).
Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Menteri Ekonomi Kreatif, H. Teuku Riefky Harsya, B.Sc., M.T., dan Ketua Umum DPP Gekrafs yang baru terpilih, Kawendra Lukistian, S.E., M.Sn., disaksikan oleh perwakilan DPW Gekrafs dari seluruh Indonesia.
Dari Sumatera Utara, hadir Ketua Gekrafs Sumut Fadhullah, S.E., M.M., dan Sekretaris Dr. Acha Rouyas, M.Psi., M.H. Mereka turut menyaksikan momen penting ini sebagai bentuk komitmen daerah dalam mendukung arah kebijakan nasional terhadap sektor ekonomi kreatif.
Membangun Sinergi Menuju Ekosistem Ekraf yang Berkelanjutan
Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam memperkuat peran ekonomi kreatif sebagai motor pertumbuhan bangsa.
“Kami meyakini bahwa ekonomi kreatif adalah masa depan Indonesia. Visi Gekrafs adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban ekonomi kreatif dunia. Untuk mencapainya, dibutuhkan sinergi kolaboratif, adaptif, dan berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan,” ungkap Kawendra.
Fadhullah, Ketua Gekrafs Sumut, menyambut positif langkah ini sebagai angin segar bagi pelaku ekonomi kreatif, terutama di daerah.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat Ketum Kawe. Dengan jabatan beliau di DPR RI dan hubungan baiknya dengan tokoh nasional, ini akan membuka jalan lebih luas agar para pelaku ekraf, khususnya anggota Gekrafs, bisa lebih diperhatikan dan difasilitasi,” ujar Fadhullah.
Kemenekraf: Siap Jadi Mitra Strategis
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyampaikan kebanggaannya atas kiprah Gekrafs yang kini sudah menjangkau 38 provinsi, 6 perwakilan luar negeri, dan 273 kabupaten/kota, meski usianya baru menginjak 6 tahun.
“Potensi ekraf sangat besar dan tersebar di berbagai wilayah. Kami siap menjadi mitra strategis Gekrafs dalam mendorong pelaku-pelaku ekraf dari daerah ke tingkat nasional bahkan global. Ini bagian dari komitmen mendukung program Presiden Prabowo,” ujar Menteri Riefky.
Asta Cita Ekraf, Pilar Baru Ekonomi Kreatif Indonesia
Sekretaris Gekrafs Sumut, Dr. Acha Rouyas, menyoroti pentingnya keselarasan visi Kemenekraf dengan Asta Cita Presiden Prabowo.
“Pak Menteri menyampaikan bahwa Kemenekraf menyusun 8 Asta Ekraf yang selaras dengan Asta Cita Presiden, khususnya pada poin kedua dan ketiga, yaitu mendorong kemandirian bangsa serta pengembangan industri kreatif,” kata Acha.
Delapan Asta Ekraf yang menjadi klaster program strategis Kemenekraf meliputi:
-
Ekraf Data
-
Ekraf Bijak
-
Talenta Ekraf
-
Infra Ekraf
-
Sinergi Ekraf
-
Pasar Ekraf
-
Dana Ekraf
-
Ekraf Kaya
Dihadiri Para Tokoh Nasional
Kongres I Gekrafs dan penandatanganan ini juga dihadiri tokoh-tokoh nasional seperti:
-
Sufmi Dasco Ahmad (Wakil Ketua DPR RI & Ketua Dewan Penasehat Gekrafs)
-
Sandiaga Uno (Ketua Dewan Pembina Gekrafs)
-
Akbar Supratman (Wakil Ketua MPR RI)
-
Fadli Zon (Menteri Kebudayaan)
-
Erick Thohir (Menteri BUMN)
-
Supratman Andi Atgas (Menteri Hukum)
-
Irene Umar (Wakil Menteri Ekraf)
-
Raffi Ahmad (Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda & Pekerja Seni)
-
Ridha Sabana (Utusan Khusus Presiden Bidang UMKM, Ekraf & Digital)
-
Yovie Widianto (Staf Khusus Presiden Bidang Ekraf)
Penandatanganan kesepahaman ini menandai babak baru sinergi antara pemerintah dan komunitas pelaku ekonomi kreatif nasional, dengan harapan mampu menciptakan ekosistem yang inklusif, kompetitif, dan berdaya saing global.
• Tim
0 Komentar