Nuansametro.com - Karawang |Masyarakat Karawang kembali diguncang oleh pernyataan kontroversial yang diduga dilontarkan oleh oknum HRD PT FCC, sebuah perusahaan asing yang beroperasi di wilayah industri Karawang.
Ucapan yang dinilai menghina dan merendahkan martabat masyarakat Karawang tersebut telah memicu kemarahan publik dan gelombang kecaman dari berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM dan tokoh lokal.
Salah satu tokoh masyarakat Karawang sekaligus pelaku usaha lokal, Hendra Supriatna, dari Mandalika Berdikari, dengan tegas menyatakan bahwa tindakan oknum HRD PT FCC tersebut bukan hanya melukai perasaan warga, tetapi juga memantik kegaduhan yang merusak citra sosial dan budaya Karawang yang dikenal santun dan beradab.
>"Kami mengecam keras penghinaan terhadap masyarakat Karawang, terlebih lagi terhadap manajemen lokal yang selama ini turut menggerakkan ekonomi daerah. Ucapan yang menjatuhkan martabat warga Karawang tidak bisa cukup diselesaikan dengan permintaan maaf semata. Ini bukan sekadar soal etika, tapi soal hukum dan tanggung jawab sosial," ujar Hendra saat ditemui di kediamannya, Senin 28 Juli 2025.
Desakan Penegakan Hukum: Tangkap dan Tahan!
Dalam pernyataannya, Hendra juga mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap pelaku penghinaan tersebut.
Ia menilai perbuatan itu bertentangan dengan Undang-Undang ITE dan peraturan perundang-undangan lainnya yang melindungi harkat dan martabat warga negara.
> "Kami mendesak agar pelaku ditangkap dan diproses hukum sebagaimana mestinya. Negara tidak boleh kalah oleh tindakan arogan yang mencemarkan nama baik masyarakat," tegasnya.
Sorotan terhadap PT FCC: Dianggap Tak Berkontribusi untuk Daerah
Lebih lanjut, kritik juga diarahkan kepada PT FCC secara institusional. Hendra menilai bahwa perusahaan tersebut belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Karawang.
> "Keuntungan besar yang didapat perusahaan tidak dirasakan oleh masyarakat lokal. Pajaknya pun mengalir ke Jakarta karena kantor pusatnya di sana. Lalu apa kontribusi nyata PT FCC bagi Karawang?" cetus Hendra.
Ia menambahkan, perusahaan asing seharusnya tidak hanya mengeruk keuntungan dari daerah, tetapi juga membangun kemitraan yang sehat dan menghormati nilai-nilai lokal.
Munculnya Gerakan Sosial: “Cak Tungguan Kami Datang”
Sebagai bentuk perlawanan, masyarakat Karawang kini mulai menggulirkan gerakan sosial bertajuk“Cak Tungguan Kami Datang", yang merupakan simbolisasi bahwa warga tidak akan diam ketika martabat mereka diinjak.
> "Ini bukan soal pribadi, tapi soal marwah masyarakat Karawang. Kami bersatu demi harga diri, demi masa depan generasi Karawang yang harus dihormati," tegas Hendra.
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi seluruh perusahaan yang beroperasi di daerah bahwa membangun bisnis tidak cukup hanya dengan modal dan keuntungan, tetapi juga dengan etika, integritas, dan rasa hormat terhadap budaya serta masyarakat setempat.
Kasus ini sedang menjadi perhatian publik luas dan diharapkan aparat penegak hukum dapat menindaklanjuti dengan profesional. Masyarakat Karawang kini menanti keadilan.
• Fan
0 Komentar