Headline News

Kasus Dugaan Pemerkosaan di Karawang, Dua Versi Cerita, Fakta Masih Diselidiki


Foto : Kuasa Hukum AS, Dede Jalaludin, SH.

Nuansametro.com - Karawang | Kasus dugaan pemerkosaan yang melibatkan seorang mahasiswi berusia 19 tahun berinisial NA dan seorang pria berinisial AS yang disebut sebagai kerabat dekatnya, kini memasuki babak baru. 

Polemik ini menarik perhatian publik setelah kedua belah pihak menyampaikan pernyataan yang saling bertentangan.

Kuasa hukum AS dari Kantor Hukum Alexa, Dede Jalaludin, SH., menyampaikan bantahan tegas atas tuduhan yang dilayangkan oleh NA. Menurutnya, hubungan antara kliennya dan NA berlangsung secara suka sama suka dan telah berjalan selama enam bulan.

“Hubungan keduanya tidak terjadi karena paksaan. Bahkan kami memiliki bukti kuat berupa reservasi hotel dan rekaman video saat mereka masuk ke hotel di Karawang,” ungkap Dede dalam konferensi pers, (24/7/2025).

Dede juga menyoroti waktu pelaporan yang dianggap janggal. Menurutnya, jika benar terjadi pemerkosaan, seharusnya laporan dilakukan sejak awal, bukan setelah waktu berlalu cukup lama.

“Kalau memang itu pemerkosaan, kenapa tidak langsung dilaporkan? Ini menimbulkan pertanyaan tentang motif sebenarnya di balik laporan tersebut,” katanya.

Lebih lanjut, Dede menanggapi soal bukti yang disampaikan oleh pihak NA, termasuk dugaan penggunaan benda mistis seperti "air jimat" yang sempat mencuat di sebuah podcast. Ia menilai, unsur tersebut tidak memiliki relevansi dalam proses hukum.

Sementara itu, pihak Polres Karawang masih terus mendalami kasus ini. Penyidik tengah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi serta bukti tambahan untuk memastikan kebenaran di balik laporan tersebut.

Kapolres Karawang melalui juru bicara resminya mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh oleh isu liar yang beredar dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada aparat penegak hukum.

“Proses hukum masih berjalan. Kami mengajak masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menunggu hasil penyidikan resmi,” ujarnya.

Kasus ini menjadi sorotan karena menyentuh isu sensitif tentang kekerasan seksual, relasi personal, serta kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum. 

Publik kini menanti kejelasan dan keadilan atas kasus ini, sambil berharap proses hukum berjalan transparan dan profesional.


• Irfan Sahab 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro