Nuansametro.com - JAKARTA | Wakil Sekretaris Komisi Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Majelis Ulama Indonesia (DPP MUI), Kaspudin Nor, dinyatakan lolos seleksi administrasi sebagai Calon Anggota Komisi Yudisial (KY) Republik Indonesia.
Namanya tercantum dalam daftar hasil seleksi administrasi yang diumumkan oleh Panitia Seleksi melalui Surat Pengumuman Nomor: 04/Pansel-KY/06/25, yang dikutip pada Senin (3/7/2025).
Sebanyak 176 peserta lolos dalam tahap ini dan akan melanjutkan ke tahapan seleksi kualitas yang akan digelar pada Selasa, 8 Juli 2025, bertempat di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Selatan.
Tahapan ini akan dimulai pukul 07.00 WIB dan berlangsung hingga selesai. Hasil seleksi kualitas dijadwalkan akan diumumkan pada 15 Juli 2025 melalui laman resmi setneg.go.id dan epel.setneg.go.id.
Akademisi, Praktisi Hukum, dan Tokoh Masyarakat
Kaspudin Nor bukan sosok baru dalam dunia hukum dan etika profesi. Ia pernah menjabat sebagai Komisioner Komisi Kejaksaan RI dan juga dipercaya sebagai Wakil Rektor III di lingkungan akademik.
Saat ini, selain menjabat sebagai Wakil Sekretaris Hukum dan HAM DPP MUI, ia juga menjadi Dewan Pakar di ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia).
Dikenal luas sebagai akademisi yang telah lebih dari 15 tahun mengabdi di Universitas Satyagama, Kaspudin juga aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan organisasi keagamaan.
Kedekatannya dengan para ulama serta masyarakat dari berbagai lapisan menjadikannya figur yang dipercaya dan disegani.
Kaspudin juga dikenal memiliki rekam jejak kuat dalam bidang pengawasan etika, penegakan hukum, dan reformasi birokrasi di berbagai institusi.
Dengan kombinasi antara akademisi, praktisi hukum, dan tokoh masyarakat, Kaspudin dinilai sebagai sosok yang sangat layak untuk mengisi posisi sebagai Komisioner KY.
Menjaga Marwah dan Martabat Hakim
Dengan segudang pengalaman dan integritas tinggi, publik menaruh harapan besar agar Kaspudin Nor dapat dipercaya sebagai salah satu Komisioner Komisi Yudisial periode 2025–2030.
Peran KY sangat vital dalam menjaga martabat, keluhuran, serta etika profesi hakim di Indonesia.
Panitia seleksi akan menyeleksi tujuh kandidat terbaik yang kemudian akan diserahkan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk dilanjutkan ke DPR RI guna menjalani proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).
Proses ini menjadi momen penting untuk memastikan hanya figur-figur yang kredibel, berintegritas, dan berkomitmen pada reformasi hukum yang lolos menjadi anggota KY.
Dan Kaspudin Nor, dengan segala rekam jejak dan pengabdiannya, menjadi salah satu nama yang sangat patut diperhitungkan.
• ZuL
0 Komentar