Nuansametro.com - Jakarta | Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Ekonom senior, tokoh nasionalis, dan mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Kwik Kian Gie, telah berpulang pada Senin malam, 28 Juli 2025.
Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, melalui akun Instagram pribadinya, @sandiuno.
“Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati,” tulis Sandiaga dalam unggahannya, yang turut menyertakan potret hitam-putih sang tokoh.
Ia mengenang Kwik sebagai “mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka.”
Nama Kwik Kian Gie sudah lama melekat dalam sejarah ekonomi dan politik Indonesia. Lahir di Jawa Tengah, Kwik dikenal luas sebagai ekonom yang vokal, jujur, dan berpihak pada kepentingan rakyat kecil.
Ia pernah menjabat sebagai Kepala Bappenas dan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid, serta aktif dalam dunia akademik dan penulisan.
Di tengah hiruk-pikuk politik dan ekonomi Indonesia, Kwik tetap konsisten menyuarakan keadilan dan kebenaran. Pandangannya sering kali tajam, namun disampaikan dengan ketulusan seorang pendidik dan pemikir bangsa.
Kabar kepergian Kwik langsung menyentuh hati berbagai kalangan, dari pejabat negara hingga masyarakat biasa. Media sosial dipenuhi ungkapan duka dan rasa kehilangan atas wafatnya tokoh yang selama puluhan tahun menjadi suara nurani di tengah dinamika bangsa.
Kepergian Kwik Kian Gie bukan hanya kehilangan bagi dunia ekonomi Indonesia, tetapi juga bagi dunia pendidikan, politik, dan kebangsaan.
Ia telah menorehkan jejak yang dalam sebagai seorang pemimpin pemikir, yang mengabdikan hidupnya untuk kemajuan negeri.
Selamat jalan, Pak Kwik. Warisan pemikiran dan perjuanganmu akan terus hidup dalam ingatan bangsa.
• NP
0 Komentar