Foto : Pekerjaan drainase di Dudun Karanganyar desa Kutakarya kecamatan Kutawaluya
Nuansametro.com - Karawang | Proyek pembangunan saluran drainase di Dusun Karanganyar, Desa Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, menuai sorotan tajam. Didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp189.232.000, proyek ini justru memunculkan dugaan penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Pekerjaan drainase dengan volume panjang 2 x 83 meter dan tinggi 1,5 meter, dikerjakan oleh CV Galaksi Star dengan jangka waktu 60 hari kalender, sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor: 027.2/6.2.01.0012.275/KPA-SDA/PUPR/2025.
Namun, hasil pantauan tim media di lapangan menemukan indikasi ketidaksesuaian antara spesifikasi teknis dengan realisasi fisik di lokasi.
Salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya, mengaku bahwa pengawasan dari mandor nyaris tidak ada.
"Mandornya enggak datang, Pak. Namanya Otoy, orang Babakan Loa. Paling siangan baru ke lokasi," ungkap pekerja tersebut kepada wartawan Nuansa Metro, Sabtu (21/6/2025).
Hal ini turut dikeluhkan warga sekitar. Salah seorang warga berinisial H yang rumahnya tak jauh dari lokasi proyek menyampaikan kekhawatiran atas kualitas pekerjaan yang sedang berjalan.
"Kami berterima kasih atas pembangunan ini. Tapi, kalau dikerjakan asal-asalan tanpa pengawasan, apakah akan bertahan lama? Banyak proyek serupa yang roboh dalam hitungan bulan," ujarnya kecewa.
H juga menekankan pentingnya penggunaan anggaran yang efisien dan berkualitas.
"Anggaran besar harus menghasilkan pekerjaan yang maksimal, bukan hanya formalitas proyek semata," tandasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, tidak ada pernyataan resmi dari pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang maupun pihak pelaksana proyek.
Masyarakat berharap pihak terkait, khususnya aparat pengawas dan penegak hukum, segera turun tangan untuk memastikan tidak ada praktik yang menyimpang dari aturan.
Proyek yang bersumber dari uang rakyat sudah sepatutnya diawasi secara ketat agar benar-benar memberikan manfaat dan bukan menjadi ladang keuntungan segelintir oknum.
(Koje)
0 Komentar