Headline News

Ngaku Wartawan dan Pemegang Proyek, Pria Bertato Hadang Jurnalis!

Foto : Pekerjaan drainase di dusun Kedung Mulya Desa Pasirkaliki.

Nuansametro.com - Karawang | Proyek drainase yang seharusnya menjadi solusi banjir di Dusun Kedung Mulya, Desa Pasirkaliki, Rawamerta, Karawang, justru menuai kontroversi dan dugaan penyimpangan. Pembangunan saluran jenis U-Ditch sepanjang 174 meter dengan nilai fantastis Rp144.398.000 dari APBD 2025 kini disorot tajam lantaran ditemukan banyak kejanggalan dan indikasi pelanggaran teknis di lapangan.

Proyek ini dikerjakan oleh CV. Galaksi Star sebagai mitra Dinas PUPR Karawang berdasarkan SPK Nomor 027.2/6.2.01.0012.289/KPA-SDA/PUPR 2025. 

Namun, pantauan langsung wartawan dari Suarana.com dan Taktis.web.id mengungkap bahwa proyek tersebut dibangun di atas saluran air mati yang sudah tertutup (diarug) yang artinya tidak lagi bisa menyalurkan air!

Miris! Drainase Menabrak Toko dan Tiang Beton

Lebih mengejutkan, konstruksi tetap dipaksakan melewati area depan toko yang berdiri kokoh dengan tiang beton, tanpa penyesuaian teknis yang memadai. Warga pun heran: untuk siapa sebenarnya drainase ini dibangun, jika bukan untuk mengalirkan air?

Galian Dangkal dan Tak Pakai Tali Ukur: Proyek Main-Main?

Dua hari proses penggalian dilakukan tanpa adanya tali ukur, padahal itu adalah standar minimal dalam pekerjaan konstruksi. Galian pun terlihat sangat dangkal, jauh dari spesifikasi saluran U-Ditch ukuran 30 x 30 cm yang seharusnya terpasang dengan akurat dan presisi.

Wartawan Diintimidasi, Ada Oknum Mengaku Wartawan & Pemegang Proyek

Lebih parah lagi, saat wartawan hendak mengonfirmasi kondisi proyek ke para pekerja, muncul seorang pria bertato yang mengendarai motor Aerox hijau bunglon. Dengan nada tinggi, ia langsung membentak:

“Sia timana? Ti media mana?”

Setelah dijawab dengan sopan, pria itu justru mengaku sebagai wartawan dari media online Karawang sekaligus pemegang proyek:

“Eweh media-mediaan di dieu mah, sarua aing ge wartawan. Aing nu nyekel proyek, aing ti media SB!”

Ia bahkan memerintahkan pekerja untuk bungkam:

“Geus, ulah dibere!” (Sudah, jangan dikasih!)

Jurnalis Bela Negara Angkat Bicara: “Ini Ancaman Terhadap Kebebasan Pers!”

Rizki R., wartawan Suarana.com yang juga menjabat Sekretaris Jaringan Berita Nasional (JBN) DPC Karawang dan anggota Jurnalis Bela Negara, mengecam keras tindakan intimidatif ini.

“Tugas kami adalah menjalankan kontrol sosial sesuai UU Pers dan kode etik jurnalistik. Bukan untuk mengganggu, apalagi memeras. Sikap seperti ini mencederai kebebasan pers!”ujar Rizki.

Media SB Bantah Keras! Nama 'Rawing' Tak Terdaftar

Saat dikonfirmasi, pimpinan redaksi dari media yang disebutkan oknum langsung membantah keterlibatan pria tersebut.

“Kami tidak punya wartawan bernama Rawing. Kalau memang dari media kami, tentu kenal saya. Mungkin dia hanya mengaku-ngaku demi kepentingan pribadi. Tanyakan saja KTA-nya!”


Publik Harus Tahu: Proyek Publik Bukan Milik Pribadi!

Insiden ini bukan hanya soal proyek drainase yang diduga bermasalah, tapi juga soal bagaimana proyek publik seharusnya dikawal secara transparan dan bebas dari intimidasi. Pers adalah pilar keempat demokrasi dan harus dilindungi.

Pihak berwenang, baik dari Dinas PUPR Karawang maupun aparat penegak hukum, diminta segera turun tangan menyelidiki pelaksanaan proyek ini. Masyarakat Karawang berhak atas pembangunan yang berkualitas dan bebas dari praktik korupsi terselubung.

Catat! Uang rakyat bukan untuk proyek asal jadi. Dan wartawan bukan untuk ditakut-takuti.


• Kojek


0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro