Nuansametro.com - Karawang | Pembangunan saluran drainase di Dusun Karanganyar, Desa Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, yang bersumber dari APBD 2025 dengan nilai proyek mencapai Rp189.232.000, kini menuai sorotan tajam dari publik dan aktivis LSM.
Proyek yang dikerjakan oleh **CV. Galaksi Star dengan nomor kontrak 027.2/6.2.01.0012.27/KPA-SDA/PUPR/2025 ini disebut tidak sesuai spesifikasi teknis.
Berdasarkan temuan LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Karawang, pekerjaan konstruksi dilakukan tanpa galian maupun pengeringan dasar, bahkan pondasi hanya ditancapkan di genangan lumpur.
> “Kami miris melihat metode kerjanya. Ini bukan pembangunan yang kokoh, tapi seperti proyek yang hanya akan bertahan beberapa bulan,” tegas Carim, perwakilan GMBI.
GMBI menduga adanya **kelemahan pengawasan hingga indikasi kongkalikong antara Dinas PUPR dan pelaksana proyek, yang mengabaikan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran negara.
> “Pihak dinas seperti menutup mata dan telinga terhadap pelaksanaan proyek ini,” lanjut Carim.
Tak hanya di satu titik, GMBI juga tengah mengumpulkan data terkait proyek-proyek serupa yang ditangani oleh perusahaan yang sama di lokasi lainnya.
Organisasi ini berencana mengajukan audiensi resmi dengan Dinas PUPR Karawang untuk menuntut klarifikasi dan tindakan tegas.
Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas PUPR Karawang H. Rusman dan Tim Direksi Proyek Dian tidak merespons saat dikonfirmasi melalui WhatsApp. Keduanya memilih diam, meninggalkan publik dengan pertanyaan besar tentang integritas proyek ini.
Masyarakat berharap PUPR Karawang tidak tinggal diam dan segera menjawab dugaan ini secara terbuka demi menjaga kepercayaan publik dan mencegah potensi kerugian negara.
Laporan: Kojek
0 Komentar