Jawa Barat Terapkan Jam Malam Pelajar, 22 Sekolah di Wilayah Cikampek Bentuk Satgas Patroli Malam

Foto : Patroli Satgas Pemantau Jam malam yang sudah berjalan di wilayah Cikampek, Tirtamulya, dan Kotabaru.

Nuansametro.com - Cikampek | Guna memperkuat pembinaan karakter pelajar sekaligus menekan potensi kenakalan remaja, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerbitkan kebijakan jam malam bagi pelajar. Instruksi ini mulai diberlakukan di berbagai wilayah, termasuk tiga kecamatan di Karawang, diantaranya Kotabaru, Cikampek, dan Tirtamulya.

Sebanyak 22 SMA dan SMK baik negeri maupun swasta di wilayah tersebut langsung merespons serius kebijakan ini. Para kepala sekolah sepakat membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemantauan Jam Malam, lengkap dengan dua posko utama: di SMAN 1 Cikampek dan SMK Muhammadiyah 1 Kotabaru.

Patroli Malam Dimulai, Fokus pada Titik Rawan

Kepala SMAN 1 Cikampek, Drs. H. Agus Setiawan, M.Pd., yang juga ditunjuk sebagai Kepala Satgas Posko 1, mengungkapkan bahwa kegiatan pengawasan dimulai sejak Senin, 2 Juni 2025, dengan apel gabungan bersama aparat Polsek Cikampek.

"Apel serupa juga dilakukan di wilayah lain oleh SMK Muhammadiyah 1, SMK Muhammadiyah 2, dan SMK Pembangunan Global bersama Polsek Kotabaru serta Satpol PP Kecamatan Kotabaru," ujar Agus.

Usai apel, Satgas langsung melakukan patroli malam ke sejumlah lokasi yang kerap menjadi tempat nongkrong pelajar, seperti kafe, angkringan, hingga kawasan Situ Darwin dan Jalan Ir. H. Juanda.

“Tujuannya untuk memastikan tidak ada pelajar yang masih berkeliaran di luar rumah pada jam-jam yang telah ditentukan,” tambahnya.

Dasar Hukum dan Tujuan Mulia: Bukan Sekadar Melarang

Penerapan ini didasari oleh Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 51/PA.03/Disdik, yang resmi berlaku mulai Juni 2025. Aturan ini mendapat dukungan penuh dari seluruh kepala sekolah di tiga kecamatan tersebut.

Menurut Agus, jam malam bukan semata penertiban, melainkan bagian dari strategi pembinaan karakter pelajar berbasis nilai-nilai lokal, yakni Panca Waluya: Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (benar), Pinter (pintar), dan Singer (tanggap).

“Ini bukan hanya soal larangan keluar malam, tapi tentang bagaimana kita membentuk generasi muda yang disiplin, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya.

• NP