Headline News

Pantura Jatisari Rusak Parah, Bupati Murka : 'Jangan Tambal Sulam, Betonkan Sekalian!'


Foto : Kondisi jalan Pantura Jatisari kabupaten Karawang. (Dok: istimewa)

Nuansametro.com - Karawang | Kondisi jalan nasional di jalur Pantura, tepatnya wilayah Jatisari, Karawang, kian mengkhawatirkan. Lubang besar menganga di sepanjang ruas jalan itu memicu kecelakaan lalu lintas setiap hari. 

Warga menilai situasi ini sudah sangat darurat, apalagi saat malam dan subuh ketika penerangan jalan umum (PJU) mati total.

“Kalau siang bisa delapan motor jatuh, malam lebih parah. Subuh paling sering,” ungkap Gana (31), warga Jatisari. Ia mengatakan bahwa bukan hanya jalan berlubang yang membahayakan, tetapi juga kondisi jalan yang gelap karena lampu jalan mati.

Menyikapi situasi tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Satker PPK 1.1 Jawa Barat telah melakukan perbaikan sementara di beberapa titik sejak Selasa (3/6). 

Humas PPK 1.1 Jawa Barat, Akbar, menjelaskan bahwa tindakan ini adalah langkah awal untuk mencegah lebih banyak korban.

“Perbaikan ini kami lakukan untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan, sambil menunggu perbaikan permanen oleh penyedia jasa,” kata Akbar. 

Ia menyebutkan, metode tambal sulam dilakukan menggunakan material agregat A dan campuran semen untuk menutup lubang-lubang besar.

Namun, Akbar juga menyoroti lambannya reaksi pihak penyedia jasa dalam menangani kerusakan. 

“Kami sudah berikan surat teguran. Seharusnya mereka cepat tanggap. Jalur ini sangat vital, aktivitas masyarakat dan kendaraan berat sangat tinggi,” tegasnya.

Ia menjanjikan bahwa perbaikan permanen dengan metode hotmix akan dimulai paling cepat Sabtu mendatang. 

“Kami minta penyedia jasa mempercepat persiapan material. Insya Allah Sabtu mulai diaspal,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, menegaskan bahwa perbaikan jalan tak boleh lagi setengah hati. 

Ia mendesak pemerintah pusat agar serius menangani jalan nasional tersebut.

“Kalau hanya tambal sulam, percuma. Pantura itu dilewati truk-truk besar dengan muatan berat. Harusnya dibeton total,” tegas Bupati Aep. 

Ia juga mengkritisi pola perbaikan yang tidak tuntas. “Baru Lebaran kemarin diperbaiki, sekarang sudah rusak lagi. Ini jalur vital nasional, bukan jalan biasa,” tambahnya.

Warga Jatisari sendiri mengaku bersyukur atas perbaikan sementara yang telah dimulai. Namun mereka berharap solusi jangka panjang segera direalisasikan.

“Alhamdulillah sudah mulai ditambal, tapi kami ingin yang permanen. Jangan sebentar rusak lagi. Kalau bisa sekalian lampu jalan juga diperbaiki,” harap Gana.

Kerusakan jalan di jalur Pantura bukan hanya soal infrastruktur, tetapi soal nyawa. Pemerintah pusat didesak untuk tidak menunggu jatuh korban lebih banyak lagi sebelum mengambil tindakan serius.


• NP 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro