Nuansametro.com – Lebak | Program nasional Koperasi Merah Putih (KMP) yang digagas langsung oleh Presiden untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Dana Desa, kini berada di ujung tanduk.
Di Desa Kerta, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, program ini diduga sengaja dijegal oleh sejumlah tokoh berpengaruh lokal.
Kelompok elite desa disebut-sebut menjadi aktor di balik manuver yang menghambat jalannya KMP. Dugaan ini mengemuka setelah berbagai upaya mediasi gagal dan tidak membuahkan hasil, bahkan setelah dilakukan pendekatan persuasif selama beberapa hari.
Aktivis sosial King Naga, yang aktif mengawal program ini dari lapangan, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan tersebut.
"Empat hari kami upayakan jalan damai. Tapi ketika program untuk rakyat dijegal oleh elite lokal, ini bukan lagi sekadar konflik internal. Ini sabotase terhadap negara dan bentuk nyata pengkhianatan terhadap rakyat," tegasnya kepada wartawan, Jumat (7/6).
King Naga menyatakan bahwa pihaknya akan segera melaporkan kasus ini ke Aparat Penegak Hukum (APH), karena diduga telah terjadi penyalahgunaan kewenangan dan intervensi dalam pengelolaan Dana Desa.
"Kalau tidak segera ditindak, ini akan menjadi preseden buruk bagi program-program strategis pemerintah. Ego tokoh lokal tidak boleh lebih besar dari mandat Presiden," tambahnya.
Program Koperasi Merah Putih seharusnya menjadi tulang punggung pemberdayaan ekonomi masyarakat di tingkat desa, terutama bagi kelompok rentan dan pelaku usaha kecil.
Namun, tarik-ulur kepentingan elite desa justru menjadikan program ini sebagai korban politik lokal.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah desa terkait tudingan tersebut.
Namun, sejumlah sumber internal menyebut adanya indikasi kuat pengalihan arah pengelolaan dana serta intervensi terhadap struktur koperasi.
Masyarakat kini menunggu langkah tegas pemerintah pusat dan penegak hukum untuk memastikan program yang membawa harapan besar bagi desa tidak kandas hanya karena kepentingan segelintir orang.
Reporter: David Hardson S
0 Komentar