Headline News

Gubernur KDM Sidak RSUD Karawang Usai Bayi Meninggal,“Pelayanan Harus Pakai Hati!”


Foto : Gubernur Jawa Barat KDM saat sidak ke RSUD Karawang. (Dok: Ist)

Nuansametro.com - Karawang | Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Karawang pada Rabu (21/5/2025), menyusul kasus tragis meninggalnya seorang bayi yang diduga akibat kelalaian pelayanan rumah sakit.

Dalam sidaknya, KDM didampingi oleh Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh. Mereka mengevaluasi satu per satu alur dan proses pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah tersebut.

“Ieu umum teu dimana-mana. Perawat rumah sakit pemerintah teh kadang-kadang kurang seuri (senyum),” sindir KDM saat audiensi dengan jajaran Manajemen RSUD Karawang, menyoroti pelayanan yang dirasa kurang ramah terhadap pasien dan keluarga.

Kesempatan itu juga dimanfaatkan KDM untuk mendengarkan langsung kesaksian Edwin Setiawan (29), ayah dari bayi yang meninggal dunia hanya beberapa jam setelah kelahiran di RSUD Karawang.

Edwin mengungkap bahwa istrinya mengalami dua kali pendarahan hebat dan baru mendapat penanganan sekitar pukul 12 siang setelah masuk UGD. 

Namun tragisnya, hingga pukul 5 sore belum ada tindakan medis lebih lanjut, meskipun ketuban sudah pecah dan kondisi istri memburuk.

“Dari jam 12 siang sampai jam 5 sore, belum ada tindakan. Waktu itu kami sudah minta tolong dilakukan tindakan, tapi tidak langsung ditangani,” ujar Edwin dalam audiensi tersebut.

Pihak manajemen RSUD Karawang mengaku telah berdiskusi dengan Edwin dan menggelar konferensi pers terkait insiden ini. 

Mereka menyebut bahwa Edwin telah memaafkan dan pihak bidan yang bersangkutan juga sudah meminta maaf secara langsung.

Namun saat ditanya KDM kenapa operasi sesar tidak segera dilakukan padahal kondisi ibu dan bayi sudah kritis, pihak rumah sakit menyampaikan bahwa pada waktu bersamaan ruang operasi tengah digunakan untuk kasus yang lebih darurat.

“Antara jam 12 sampai jam 5 sore, sedang ada penanganan kasus yang sama bahkan lebih emergency,” ujar perwakilan manajemen RSUD.

KDM kemudian menanggapi, “Berarti di ruangan operasi itu jumlahnya sangat terbatas?” Namun pertanyaan tersebut tidak dijawab oleh pihak manajemen, menyisakan tanda tanya besar soal kapasitas layanan RSUD Karawang.

Kasus ini memunculkan sorotan publik terhadap sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit pemerintah. Gubernur KDM menegaskan akan mengevaluasi secara menyeluruh agar tragedi serupa tidak kembali terulang.

“Pelayanan kesehatan itu bukan hanya soal alat dan obat, tapi juga soal empati, kecepatan, dan perhatian. Kalau senyum saja sulit, bagaimana mau cepat tanggap?” tutup KDM.


• NP 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro