Foto : jalan desa di kampung Bakan Loa uang rusak akibat dilalui kendaraan molen (ready mix concrete). (Dok; Hamid)
Nuansametro.com - Karawang | Proyek peningkatan Jalan Poros yang menghubungkan Kelurahan Plawad, Kecamatan Karawang Timur, dengan Desa Sarijaya, Kecamatan Majalaya, resmi dimulai pada Senin malam (19/5/2025).
Pengecoran yang berlokasi di Kampung Bakan Loa ini, merupakan akses vital warga di dua wilayah tersebut.
Namun, di balik pelaksanaan proyek ini, muncul persoalan baru. Akibat mobil molen (ready mix concrete) tidak bisa menjangkau titik pengecoran, pihak kontraktor memilih menggunakan dump truck untuk mengangkut campuran beton dari batching plant.
Sayangnya, penggunaan dump truck justru berdampak merusak jalan lingkungan yang dilintasi kendaraan tersebut.
Sekitar 50 meter jalan lingkungan (Jaling) di Kampung Bakan Loa mengalami kerusakan serius. Sebagian permukaan beton terlihat pecah dan hancur. Hal ini disoroti langsung oleh Lurah Plawad, H. Ropiudin, SE., M.AP, yang mengaku sudah memanggil pihak pelaksana proyek.
“Kemarin saya sudah panggil pemborongnya. Saya sarankan agar jalan yang rusak itu segera diperbaiki,” kata Ropiudin saat dikonfirmasi awak media di lokasi, Rabu (21/5).
Menurutnya, kendaraan dump truck dengan bobot kosong 10–11 ton, ditambah muatan batching plant hingga total sekitar 14–15 ton, telah melampaui kapasitas beban jalan lingkungan yang hanya sanggup menahan sekitar 8 ton.
“Ini jelas kurang perhitungan dari pelaksana proyek. Seharusnya kendaraan pengangkut yang digunakan lebih kecil, bukan dump truck,” tegasnya.
Ropiudin menyayangkan dampak dari aktivitas lalu-lalang dump truck yang mengakibatkan kerusakan badan dan bahu jalan sepanjang puluhan meter. Ia telah meminta kontraktor untuk segera memperbaiki kerusakan tersebut.
“Kalau tidak segera diperbaiki, kami akan ajukan komplain resmi ke Dinas PUPR Karawang,” ancamnya.
Proyek pengecoran jalan ini dikerjakan oleh CV DA, berdasarkan kontrak bernomor 027.2/54/10.2.01.0033.9.55/KPA–JLN/PUPR/2025. Anggarannya bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran 2025 dengan nilai sebesar Rp189.408.000.
Adapun volume proyek mencakup peningkatan jalan sepanjang 103 meter, lebar 4 meter. Namun, wartawan tidak menemukan informasi ketebalan cor beton karena papan proyek yang semestinya memuat rincian teknis terlihat hanya menyisakan tiang dan kerangkanya saja.
Warga berharap proyek ini dapat diselesaikan dengan profesional dan tidak menimbulkan kerugian bagi lingkungan sekitar.
• Mid/NP
0 Komentar