Nuansa Metro - Kota Tangerang | Sorak sorai penonton dan semangat juang para pesilat memadati ajang Silat Benteng Cisadane Championship (SBCC) IV 2025 yang berlangsung meriah di Mal Balekota, Kota Tangerang.
Di tengah ribuan peserta dari berbagai provinsi, satu nama kecil mencuri perhatian: Aijaz Raffasya Ismail, pesilat cilik berusia 8 tahun dari SDN Karang Tengah 1, yang sukses menyabet medali emas perdananya.
Tampil di kategori usia dini, Aijaz hanya bertanding satu kali sesuai regulasi, namun berhasil menunjukkan teknik bersih, tenang, dan penuh semangat.
Ia menang mutlak tanpa pelanggaran, membuktikan kualitas latihan dan kedisiplinan yang dijalaninya selama ini.
> “Saya senang sekali bisa menang. Latihannya capek, tapi saya suka silat. Saya ingin jadi pesilat hebat dan bisa bikin ayah ibu, saudara dan teman-teman bangga,” ujar Aijaz polos namun penuh semangat setelah menerima medali emas.
Momen kemenangan itu menjadi sangat emosional bagi keluarga. Sang ibu yang hadir langsung di tribun terlihat menitikkan air mata haru, sementara sang ayah, Ismail Marjuki warga asli Karang Tengah berdarah Betawi menyaksikan laga final melalui live streaming.
> “Kami terharu sekali. Aijaz memang sejak awal semangat. Dia latihan dengan tekun dan terus bilang ingin menang. Hari ini dia buktikan mimpinya jadi nyata,” tutur Ismail bangga.
Keberhasilan Aijaz segera viral di lingkungan Karang Tengah. Video kemenangannya beredar luas di grup keluarga dan komunitas warga.
Ucapan selamat mengalir dari teman-teman sekolah, tetangga, hingga guru-guru yang turut bangga melihat siswanya mengharumkan nama sekolah.
Pelatih Aijaz, Coach Danang dari Sanggar Sugeng Santoso Banten (PSHW TM), menyebut anak didiknya sebagai sosok yang luar biasa untuk usianya.
> “Aijaz ini istimewa. Dia tenang saat tanding, berani, dan disiplin. Dia cepat menangkap instruksi dan selalu respek dalam latihan. Medali emas ini sangat layak,” puji Coach Danang.
Ajang SBCC IV 2025 sendiri diikuti lebih dari 2.000 peserta dari Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, hingga Jawa Timur. Ketua IPSI Banten, Ajad Sudrajad, menyebut SBCC sebagai bukti kuat bahwa pencak silat masih menjadi daya tarik generasi muda.
Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono Hasan, dan Kepala Dispora, Kaonang, turut memberikan apresiasi atas penyelenggaraan dan semangat para pesilat muda.
Kaonang menegaskan pentingnya ajang ini dalam pembentukan karakter sejak dini.
> “SBCC bukan sekadar kejuaraan. Ini wadah membentuk mental juara dan karakter kuat generasi penerus. Kota Tangerang bangga punya anak-anak seperti Aijaz,” ungkap Kaonang.
Kini, Aijaz Raffasya Ismail tak hanya membawa pulang medali emas, tetapi juga semangat baru bagi anak-anak di Karang Tengah untuk mencintai dan melestarikan pencak silat—warisan luhur bangsa yang penuh makna.
• David Hardson
0 Komentar