Nuansametro.com - Aroma perubahan besar mulai tercium di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi! Bupati baru, Ade Kuswara Kunang, menggebrak awal kepemimpinannya dengan sinyal keras: rotasi, mutasi, dan promosi besar-besaran akan segera digelar!
"Rotasi-mutasi masa enggak. Bupatinya baru pasti ada rotasi mutasi!" ucap Ade blak-blakan kepada media, seakan memastikan bahwa gebrakan ini tak bisa dihindari.
Desas-desus pun langsung membara, mulai dari kantor camat hingga ke tingkat dinas. Siapa yang naik? Siapa yang tergeser? Semua kini waspada!
Tak main-main, Ade mengaku sudah mengantongi nama-nama pejabat potensial untuk mengisi posisi strategis di tubuh Pemkab.
Tapi ia menekankan, semua proses akan berjalan sesuai prinsip meritokrasi dan kinerja, bukan berdasarkan “siapa dekat dengan siapa”.
Namun, di tengah geliat perubahan ini, peringatan keras datang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)!
Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, angkat bicara, bahwa Praktik transaksional dalam mutasi dan promosi jabatan sangat rentan korupsi.
Pihaknya minta masyarakat dan pejabat segera melaporkan jika ada indikasi tersebut!
KPK bahkan siap mengambil langkah hukum tegas jika ditemukan permainan kotor di balik pergeseran jabatan.
“Jika masih ada yang main-main, kami tidak akan segan memproses secara hukum!” tegas Johanis.
Lebih mengejutkan, KPK kini mengundang para kepala daerah secara bergilir ke Gedung Merah Putih*l, memberi pembekalan anti-korupsi dan mengawasi langsung tata kelola pemerintahan. Bekasi tentu masuk dalam radar pengawasan!
Publik pun kini menanti, apakah rotasi ini akan jadi langkah bersih dan berani? Atau justru membuka tabir baru permainan kotor jabatan? Semua mata tertuju ke Bekasi. Satu yang pasti: angin perubahan sudah bertiup kencang!
Pantau terus perkembangan rotasi jabatan di Pemkab Bekasi hanya di sini! Karena ini bukan sekadar pergeseran posisi ini soal masa depan integritas daerah!
• NP
0 Komentar