Headline News

172 Pegawai Unsika Tuntut Diangkat Jadi PNS : "Kami Hanya Ingin Janji Presiden Ditepati"


Foto : 172 dosen danbtenaga kependidikan berstatus PPPK saat menyuarakan tuntutan.

Nuansa Metro - Karawang | Suasana penuh semangat dan harap memenuhi kampus Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Kamis (15/5/2025), saat sebanyak 172 dosen dan tenaga kependidikan berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menyuarakan tuntutan mereka: menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). 

Aksi ini merupakan bagian dari gerakan serentak yang dilakukan oleh 35 Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) di seluruh Indonesia.

Mereka menagih janji Presiden Prabowo Subianto yang, menurut para peserta aksi, telah disampaikan langsung dalam pertemuan pimpinan PTNB di Istana Negara. Janji itu adalah pengangkatan PPPK menjadi PNS, sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi dan pengabdian mereka selama bertahun-tahun.

"Kami tidak meminta lebih. Kami hanya menuntut keadilan dan kepastian," ujar Imam Budi Santoso, Ketua Forum Komunikasi Unsika.
"Kalau perlu saya siap disumpah di atas materai, bahwa janji itu benar-benar disampaikan langsung oleh Presiden."

Imam juga menegaskan bahwa Unsika telah memenuhi seluruh syarat sebagai PTN sejak resmi dinegerikan pada 2014 termasuk penyerahan aset, gedung, dan lahan kepada negara. Namun ironisnya, SDM yang selama ini menjadi tulang punggung institusi masih belum mendapat pengakuan setara.

Dukungan Penuh dari Rektor

Tak hanya pegawai, Rektor Unsika turut hadir dan menyuarakan dukungannya. Dalam orasinya yang menggetarkan semangat peserta aksi, sang Rektor menekankan bahwa SDM adalah fondasi utama sebuah perguruan tinggi.

"Bangunan bisa dibangun belakangan, tapi SDM adalah pondasi utama. Tanpa Bapak-Ibu semua, Unsika tidak akan berdiri kokoh seperti sekarang," ucap Rektor dengan nada penuh haru.

Ia juga menyerukan agar pemerintah memberikan kepastian hukum dan arah kebijakan yang berpihak pada sejarah pengabdian para pegawai.

Menuju Aksi Nasional 21 Mei

Aksi ini disebut sebagai "pemanasan" menjelang unjuk rasa besar-besaran pada 21 Mei 2025 di Jakarta, yang akan melibatkan ribuan PPPK dari seluruh PTNB di Indonesia. Gerakan ini digadang-gadang menjadi momentum penting dalam sejarah perjuangan PPPK di perguruan tinggi negeri baru.

Dengan penuh semangat, Imam menyampaikan harapannya agar pemerintah tak menutup telinga dan segera menepati janji.

"Kami bukan melawan, kami hanya mengingatkan. Janji adalah utang, dan kami menunggu pelunasannya."

Kini, nasib ratusan PPPK Unsika dan ribuan lainnya di seluruh Indonesia tengah bergantung pada sikap pemerintah. Apakah suara dari Karawang dan daerah lain akan menggugah istana? Waktu yang akan menjawab.


• NP 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro