Headline News

Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun, Dunia Kehilangan Sosok Pemimpin Penuh Cinta


Foto : Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma.  (Dok: istimewa)

Nuansa Metro - Vatikan | Dunia dikejutkan oleh kabar duka dari Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, wafat pada usia 88 tahun setelah berjuang melawan pneumonia ganda yang dideritanya sejak awal tahun.

Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Kardinal Kevin Joseph Farrell dalam pernyataan resmi dari Vatikan pada Senin pagi waktu setempat, (21/4).

 “Pada pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” ujar Kardinal Farrell dengan penuh haru.

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, adalah sosok bersejarah dalam Gereja Katolik. Ia merupakan Paus pertama dari Amerika Latin dan satu-satunya Yesuit yang pernah menduduki Tahta Suci. Kepemimpinannya yang dimulai sejak 2013 menjadi simbol reformasi dan keterbukaan di tubuh Gereja Katolik.

Dalam masa kepausannya, Fransiskus dikenal karena kepeduliannya yang besar terhadap kaum miskin, pengungsi, dan lingkungan hidup. Ia menyerukan perubahan struktural dalam Gereja dan mendorong penghayatan nilai-nilai Injil dengan semangat cinta kasih yang universal. 

Meskipun kerap membawa angin reformasi, ia tetap dihormati dan dicintai oleh kalangan konservatif dalam Gereja.

Wafatnya Paus Fransiskus terjadi hanya sehari setelah ia muncul di hadapan ribuan umat di Lapangan Santo Petrus untuk memberikan ucapan “Selamat Paskah.” Ia menghembuskan napas terakhir di kediamannya, Casa Santa Marta, Vatikan.

“Dengan rasa syukur yang tak terhingga atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami mempercayakan jiwa Paus Fransiskus kepada cinta kasih dan belas kasihan Allah Tritunggal,” tutup Kardinal Farrell.

Kematian Paus Fransiskus mengakhiri satu dekade masa kepausan yang penuh makna. Dunia mengenangnya sebagai sosok sederhana, hangat, dan penuh cinta seorang gembala yang selalu berjalan di tengah domba-dombanya.



• Red 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro