Headline News

JNE Mantapkan Langkah ke Dunia Farmasi Lewat Sosialisasi CDOB Bersama BPOM


Foto : Acara sosialisasi Cara Distribusi Obat yang Baik, di Ballroom Kantor Pusar JNE, Tomang Raya, Jakarta Barat.

Nuansa Metro - Jakarta | PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menunjukkan keseriusannya dalam memperluas layanan ke dunia farmasi nasional. Hal ini ditandai dengan digelarnya acara bertajuk Sosialisasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), Rabu (23/4), di Ballroom Kantor Pusat JNE, Tomang Raya, Jakarta Barat.

Acara ini dihadiri langsung oleh jajaran direksi, kepala divisi, kepala cabang, hingga tim sales dari berbagai wilayah. Bagi yang tidak bisa hadir secara fisik, panitia menyediakan akses daring melalui Zoom sebuah langkah inklusif yang menunjukkan semangat kolaborasi JNE di era digital.

Acara dibuka pukul 10.00 WIB dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars JNE secara khidmat. Doa bersama pun dipanjatkan, dipimpin oleh Bapak Erik Syam sebagai bentuk harapan akan kelancaran dan keberkahan acara.

Dalam sambutannya, Direktur Utama JNE, Mohamad Feriadi, menyampaikan bahwa acara ini merupakan langkah awal yang penting untuk menyatukan pemahaman dan strategi perusahaan dalam memasuki dunia distribusi farmasi, khususnya dalam hal kepatuhan terhadap regulasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kami menyadari bahwa distribusi obat memiliki standar dan tanggung jawab yang sangat tinggi. Karena itu, JNE siap terus belajar dan menyesuaikan diri dengan regulasi yang berlaku, termasuk CDOB,” ujar Feriadi.

Ketua panitia acara, Samsul Djamaludin dari Grup QAGC (Quality Assurance & Good Compliance), menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah nyata membangun pondasi regulatif dan operasional menuju pasar distribusi farmasi.

“Dengan komitmen terhadap kualitas dan kepatuhan, kami yakin JNE bisa menjadi mitra andal bagi perusahaan farmasi besar. Ini tentang kesiapan prosedur, mentalitas, dan infrastruktur,” jelas Samsul.

Puncak acara diisi dengan pemaparan dari narasumber BPOM, Bapak Wardhono Tirtosudarno. Ia menekankan bahwa distribusi obat bukan hanya soal pengiriman, tapi juga menyangkut aspek keamanan, suhu penyimpanan, dokumentasi, hingga pelacakan yang ketat.

“Untuk bisa masuk ke segmen CDOB, JNE harus melalui proses sertifikasi, audit fasilitas, pelatihan SDM, hingga membangun sistem monitoring suhu yang andal. Lebih dari itu, harus ada kesadaran bahwa ini adalah bagian dari layanan kesehatan masyarakat,” tegas Wardhono.

Dalam sesi tanya jawab, peserta sempat menanyakan bagaimana langkah awal agar bisa menjadi mitra Pedagang Besar Farmasi (PBF). Wardhono menjawab bahwa kuncinya adalah kesiapan regulasi, rekam jejak distribusi, dan kemauan untuk membangun kerja sama yang erat dengan industri farmasi.

Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan cendera mata kepada para pembicara dan acara diakhiri dengan sesi foto bersama seluruh peserta menjadi simbol kuat dari komitmen JNE dalam menghadapi tantangan baru di dunia farmasi.

Dengan durasi lebih dari dua jam, acara ini bukan hanya ajang berbagi ilmu, tapi juga menjadi tonggak penting JNE dalam melebarkan sayap ke sektor distribusi obat yang menuntut integritas dan ketelitian tinggi.


• David Hardson

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro