Nuansa Metro - Karawang | Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Srimulya Tani di Desa Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang terus bergerak aktif dalam mengembangkan potensi lokal, khususnya di sektor pertanian. Program unggulan ini diharapkan dapat mendorong swasembada pangan dan meningkatkan perekonomian warga desa.
Ketua BUMDes Srimulya Tani, Andi Juhandi, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah mengelola lahan pertanian seluas 42.000 meter persegi dengan sistem sewa dan 2.500 meter persegi melalui sistem gadai.
“Alhamdulillah, saat ini kami sudah mulai mengelola lahan sawah seluas 42.000 m2 dan 2.500 m2 secara gadai. Bahkan dalam rapat perdana, kegiatan ini didukung penuh oleh Ketua BPD, tokoh masyarakat, dan para petani,” ujarnya pada Kamis (17/04/2025).
Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi pertanian, tetapi juga membuka peluang kerja bagi warga yang selama ini menggantungkan hidup dari sektor pertanian.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Srikamulyan, Watim, memberikan apresiasi atas semangat dan inisiatif pengurus baru BUMDes Srimulya Tani. Ia berharap pengurus terus berinovasi dan menjaga transparansi dalam pelaksanaan program.
“Yang penting adalah tertib administrasi dan pertanggungjawaban laporan kegiatan. Kami berharap program ketahanan pangan ini juga bisa menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PAD),” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Srikamulyan, Halim, menyambut baik program tersebut karena sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam mendorong ketahanan pangan melalui pengelolaan dana desa oleh BUMDes.
“Kegiatan ini sangat positif dan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Alokasi 20 persen dari dana desa terbukti sangat bermanfaat,” tegas Halim.
Ia menambahkan bahwa program ini bisa menjadi contoh konkret pengelolaan dana desa yang produktif dan berkelanjutan.
“BUMDes Srimulya Tani menunjukkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya sekadar wacana, tapi bisa diwujudkan melalui pengelolaan potensi lokal secara cerdas dan kolaboratif,” pungkasnya.
• Kojek
0 Komentar