Nuansa Metro - Karawang | Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Layung Sari, Desa Pisangsambo, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, terus berinovasi dalam mengembangkan potensi lokal. Kali ini, BUMDes fokus mengelola sektor pertanian dengan menyewa lahan seluas 5 hektare.
Program ini digadang-gadang menjadi andalan desa dalam mendorong swasembada pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga.
Ketua BUMDes Layung Sari, Bambang Sutejo, ST, yang juga menjabat sebagai Sekretaris KNPI Kecamatan Tirtajaya, mengungkapkan bahwa langkah awal ini merupakan bagian dari upaya memanfaatkan potensi lokal secara maksimal.
“Alhamdulillah, kami menyewa lahan sawah sekitar 5 hektare untuk pertanian. Bahkan saat rapat pemaparan program, hadir pula Ketua BPD dan Ketua LPM Desa Pisangsambo sebagai bentuk dukungan,” ujar Bambang, Rabu (16/04/2025).
Bambang menambahkan, program ini bukan hanya berorientasi pada hasil produksi pertanian, tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi warga sekitar, terutama mereka yang selama ini bergantung pada sektor pertanian.
Dukungan juga datang dari Ketua BPD Desa Pisangsambo, Suharta, yang mengapresiasi semangat para pengurus BUMDes Layung Sari.
“Saya sangat mendukung dan berharap pengurus BUMDes terus berinovasi dan menjaga tertib administrasi. Program ini harus dipertanggungjawabkan secara transparan agar bisa menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PAD),” tegas Suharta.
Senada dengan itu, Kepala Desa Pisangsambo, Irwan Julianto, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, program pertanian yang dikelola BUMDes sejalan dengan arahan pemerintah pusat terkait ketahanan pangan desa.
“Kegiatan positif ini jelas mendukung program pemerintah. Alokasi 20 persen dana desa yang dimanfaatkan untuk pertanian benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
Irwan berharap, program ini bisa menjadi contoh konkret bagi desa-desa lain dalam mengelola dana desa secara produktif dan berkelanjutan.
“Ini bisa menjadi role model. Ketika dana desa dikelola dengan kreatif dan tepat sasaran, hasilnya nyata dirasakan oleh warga,” tambahnya.
Ia menutup dengan menyatakan bahwa program ini membuktikan bahwa ketahanan pangan bukan sekadar wacana, tetapi dapat diwujudkan melalui pengelolaan potensi lokal yang cerdas dan kolaboratif.
Reporter : Kojek
0 Komentar