Nuansa Metro - Jakarta | TNI mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap warga sipil di Distrik Suntamon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Penyerangan yang terjadi pada 8 April 2025 tersebut menewaskan sejumlah warga yang berprofesi sebagai pendulang emas.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa tindakan OPM merupakan pelanggaran berat Hak Asasi Manusia (HAM) dan tergolong sebagai kejahatan kemanusiaan.
Ia juga menyebut aksi tersebut sebagai bentuk kebiadaban yang tidak bisa ditoleransi dalam kondisi apa pun.
"Berdasarkan laporan dari satuan TNI di lapangan, benar telah terjadi penyerangan terhadap warga sipil oleh gerombolan OPM. Sejumlah warga menjadi korban, namun data pasti mengenai jumlah korban meninggal maupun luka-luka masih dalam pendalaman karena akses komunikasi yang terbatas," ujar Kristomei.
Menanggapi informasi yang menyebutkan bahwa korban adalah prajurit TNI, Kristomei membantah keras dan menyatakan hal tersebut sebagai berita bohong atau hoaks.
"Propaganda yang disebarkan oleh OPM dan simpatisannya bahwa korban adalah prajurit TNI adalah bentuk manipulasi informasi. Tujuannya jelas: untuk mencari pembenaran atas tindakan brutal mereka. Faktanya, korban adalah warga sipil tak bersalah yang mencari nafkah," tegasnya.
Kristomei juga mengungkapkan bahwa sebelumnya OPM pernah melakukan tindakan serupa di Distrik Angruk, Yahukimo, di mana mereka menganiaya dan membunuh guru serta tenaga kesehatan dengan tuduhan sebagai prajurit TNI.
Padahal, para korban adalah warga sipil yang mengabdikan diri untuk melayani masyarakat pedalaman Papua.
TNI berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan stabilitas di Papua, serta bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menangkap para pelaku kekerasan.
Kristomei menekankan bahwa TNI tidak akan mentolerir setiap bentuk kekerasan terhadap masyarakat sipil.
"TNI akan terus hadir bersama rakyat, memastikan keamanan, dan menegakkan keadilan bagi para korban kejahatan kemanusiaan ini," pungkasnya.
• NP
0 Komentar