Foto : Ke 15 bakal calon kepala desa dari dua kecamatan di Purwakarta saat mengikuti seleksi akademis di Unsika. (Dok: istimewa)
Nuansa Metro - Purwakarta | Sebanyak 15 bakal calon kepala desa dari dua kecamatan di Kabupaten Purwakarta mengikuti seleksi akademis yang diselenggarakan Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) pada Senin, 8 April 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan Pengisian Antar Waktu (PAW) kepala desa, sesuai dengan Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 79.
Camat Plered, Heri Anwar, menyampaikan bahwa seleksi ini menjadi syarat wajib apabila jumlah calon kepala desa di suatu wilayah melebihi tiga orang. Melalui seleksi akademis, para calon diuji dari sisi pengetahuan dan kapasitas mereka dalam memimpin pemerintahan desa.
“Seleksi ini penting untuk menyaring calon-calon terbaik yang benar-benar paham pemerintahan desa, hukum, serta memiliki visi yang jelas untuk memajukan wilayahnya,” ujar Heri.
Adapun peserta seleksi berasal dari tiga desa di dua kecamatan. Dari Kecamatan Plered, terdapat Desa Ganda Mekar dengan 6 calon dan Desa Citeko Kaler dengan 5 calon. Sementara itu, Desa Pangkalan dari Kecamatan Bojong mengirimkan 4 calon.
Nantinya, hanya tiga calon dari tiap desa dengan nilai tertinggi yang dinyatakan lolos dan diumumkan oleh panitia desa.
Materi seleksi mencakup aspek akademik seperti tata kelola pemerintahan desa, peraturan perundang-undangan, kearifan lokal, serta analisis visi dan misi.
Proses ini diharapkan mampu menghasilkan calon kepala desa yang tidak hanya cakap secara intelektual, tetapi juga punya integritas tinggi.
Ketua Tim Seleksi dari Unsika, Gun Gun Gumilar, menjelaskan bahwa tes terdiri dari dua tahapan: tes tertulis dan wawancara. Pelaksanaan seleksi dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsika, mulai pukul 07.00 hingga 11.30 WIB.
“Kami menjunjung tinggi netralitas dan profesionalisme dalam proses seleksi ini. Fokus kami adalah menghadirkan objektivitas, agar desa benar-benar mendapatkan pemimpin yang berkualitas,” ungkap Gun Gun.
Ia menambahkan, keterlibatan Unsika yang memiliki program studi Ilmu Pemerintahan diharapkan dapat menjadi contoh penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemilihan kepala desa di masa mendatang.
Melalui proses ini, masyarakat Purwakarta diharapkan dapat memiliki kepala desa yang tidak hanya mampu memimpin, tetapi juga siap membangun desa ke arah yang lebih baik.
• Red
0 Komentar