Nuansa Metro - Bekasi | Ketua Mada Laskar Merah Putih (LMP) Jawa Barat, H. Awandi Siroj Suwandi, angkat bicara terkait insiden yang melibatkan anggotanya di Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Ia menyayangkan tindakan sejumlah anggota yang dinilai kurang pantas dan tidak sesuai dengan etika organisasi.
"Kejadian ini telah mencoreng nama baik Laskar Merah Putih dan bertentangan dengan aturan organisasi kami. Oleh karena itu, kami memohon maaf kepada seluruh pihak, terutama Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi," ujar Awandi, Jumat (21/3/2024).
Awandi juga menegaskan bahwa insiden tersebut tidak berkaitan dengan permintaan Tunjangan Hari Raya (THR), sebagaimana yang beredar di beberapa pemberitaan.
Menurutnya, hal ini lebih kepada kesalahpahaman yang muncul akibat kekecewaan anggota terhadap kurangnya respons dari pihak terkait atas audiensi yang telah diajukan secara resmi.
Senada dengan Awandi, Ketua LMP Marcab Kabupaten Bekasi, Eko Triyanto W., membantah keras bahwa kedatangan mereka ke Dinas Kesehatan terkait permintaan THR atau tindakan anarkis.
"Itu tidak benar. Bahkan, pada hari yang sama, yakni 18 Maret 2025, kami telah melakukan klarifikasi dan permintaan maaf. Namun, keesokan harinya muncul pemberitaan yang menyudutkan Laskar Merah Putih," jelas Eko.
Soroti Dugaan Korupsi di Dinas Kesehatan
Eko menjelaskan bahwa kehadiran LMP di Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sebenarnya bertujuan untuk mengawal dugaan penyimpangan dalam beberapa program yang dinilai memerlukan perhatian serius. Beberapa program yang menjadi sorotan antara lain:
- Pengelolaan Kesehatan Gizi Masyarakat dengan realisasi anggaran sebesar Rp 4,8 miliar.
- Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat dengan realisasi anggaran sebesar Rp 238 juta.
- Program Pemberdayaan Masyarakat dengan realisasi anggaran sebesar Rp 2 miliar.
Menurut Eko, upaya audiensi telah dilakukan berkali-kali, namun tidak mendapatkan respons yang memadai dari pihak Dinas Kesehatan, sehingga memicu ketidakpuasan dan berujung pada insiden tersebut.
"Organisasi masyarakat memiliki peran sebagai kontrol sosial terhadap jalannya pemerintahan. Kami hanya ingin memastikan bahwa anggaran yang ada benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat," tegasnya.
Sebagai penutup, Eko kembali menegaskan bahwa Laskar Merah Putih bukanlah organisasi yang meminta-minta atau mencari keuntungan pribadi. Pihaknya berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran, dan ke depan mereka dapat terus berkontribusi bagi bangsa dengan cara yang lebih baik.
"Kami memohon maaf atas insiden ini dan berharap ke depan Laskar Merah Putih bisa tetap menjadi organisasi yang berkontribusi bagi masyarakat dan negara," pungkasnya.
• Red
0 Komentar