Nuansa Metro - Karawang | Pernyataan Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar, yang menuding organisasi masyarakat (ormas) sebagai penghambat investasi di Indonesia, menuai reaksi keras dari LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
April, Kepala Divisi Non-Litigasi DPD LSM GMBI Distrik Karawang yang juga bagian dari LBH GMBI, menilai tudingan tersebut tidak berdasar, gegabah, dan berbahaya. Ia menegaskan bahwa ormas seperti GMBI justru berperan dalam mengawal investasi agar berjalan sesuai hukum, melindungi hak rakyat, serta mencegah eksploitasi buruh.
"Kami bukan penghambat investasi, justru kami memastikan agar investasi tidak merugikan masyarakat. Kalau ada masalah, itu bukan karena ormas, tetapi karena birokrasi yang korup, perizinan yang berbelit, praktik suap, serta pengusaha yang tidak peduli dengan kesejahteraan buruh dan warga sekitar," ujar April dalam keterangan pers yang diterima redaksi.
GMBI bahkan menantang Sanny Iskandar untuk berdebat secara terbuka. "Kalau memang HKI yakin ormas adalah penyebab gagalnya investasi, buktikan dengan data dan argumen yang valid di hadapan publik. Jangan asal menuduh tanpa dasar," tantang April.
Lebih lanjut, GMBI menegaskan bahwa mereka siap berdiskusi secara intelektual, bukan dengan kekerasan. "Senjata kami adalah kata-kata dan fakta, bukan ancaman atau tindakan anarkis," tegasnya.
GMBI juga mengingatkan bahwa pernyataan Sanny Iskandar berpotensi melanggar hukum karena dapat dianggap sebagai fitnah dan pencemaran nama baik. Namun, mereka lebih memilih jalur debat terbuka daripada langkah hukum.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak HKI belum memberikan tanggapan resmi terkait tantangan dari GMBI.
• Irfan
0 Komentar