Foto : Jalan Tuparev Kabupaten Karawang saat digenangi air hujan lebih kurang setinggi 30 Cm. (Dok: Ist)
Nuansa Metro - Karawang | Proyek pembangunan paving blok di Jalan Tuparev, Karawang, yang bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR), kini menuai sorotan tajam. Belum genap satu tahun sejak proyek ini selesai, masyarakat mulai mempertanyakan dampaknya terhadap kondisi lingkungan, terutama setelah kawasan tersebut dilanda banjir lebih kurang setinggi 30 cm akibat hujan deras dalam dua hari terakhir.
Banjir yang menggenangi jalan utama ini memicu perdebatan luas di berbagai media sosial. Warganet mempertanyakan efektivitas penggunaan paving blok di jalan tersebut, terutama karena dugaan bahwa sistem drainase tertutup akibat proyek ini, sehingga air hujan tidak dapat mengalir dengan baik.
Ketua Gerakan Masyarakat Cikamaya (Gema Cikamaya), Elyasa Budianto, mengkritik kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang yang dinilai terburu-buru dalam merealisasikan proyek ini.
Menurutnya, sebelum membangun jalan dengan paving blok, seharusnya pemerintah lebih dulu memastikan sistem drainase berfungsi optimal agar tidak menimbulkan genangan air di musim hujan.
"Inilah contoh penggunaan dana CSR yang tidak tepat sasaran. Alih-alih mempercantik kawasan, pemasangan paving blok justru menyebabkan banjir yang mengganggu aktivitas masyarakat," ujar Elyasa, Kamis (7/2/2025).
Lebih lanjut, Elyasa menyoroti alokasi dana CSR dari PT. Jawa Satu Power (JSP) yang menurutnya seharusnya lebih berhak diterima oleh masyarakat Cilamaya. Ia menilai masih banyak infrastruktur di wilayah Cilamaya yang membutuhkan perbaikan, tetapi justru dana tersebut digunakan untuk proyek di pusat kota.
"Bupati Karawang seharusnya lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat. Masih banyak infrastruktur di Cilamaya yang perlu diperbaiki, tetapi malah dana CSR digunakan untuk paving blok di Tuparev. Ini menunjukkan bahwa pemimpin daerah kurang memiliki sense of crisis terhadap kondisi nyata di lapangan," tegasnya.
Kontroversi ini menjadi pengingat bagi Pemkab Karawang agar lebih berhati-hati dalam merancang proyek pembangunan yang menggunakan dana CSR.
Perencanaan yang matang, terutama dalam aspek teknis seperti sistem drainase, menjadi faktor krusial agar proyek tidak justru menimbulkan masalah baru bagi masyarakat.
• Irfan
0 Komentar