Foto : Ketua komisi IV DPRD kabupaten Karawang, H. Asep Junaedi (dok: ist)
Nuansa Metro - Karawang | Komisi IV DPRD Karawang akhirnya angkat bicara terkait polemik dugaan penyimpangan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang mencuat di sejumlah sekolah di Karawang. Dugaan ini pertama kali diungkap oleh kreator konten pemilik akun BroRondm, Ronald A. Sinaga, dan langsung menjadi sorotan publik.
Kasus ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Karawang. Bahkan, organisasi tersebut berencana menempuh langkah hukum dan mengerahkan sekitar 39 ribu guru untuk menyampaikan keberatan mereka kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang.
Mereka menilai konten yang dibuat BroRon mencederai profesi guru.
Ketua Komisi IV DPRD Karawang, Asep Junaedi, menegaskan bahwa PIP merupakan program pemerintah pusat yang dananya langsung disalurkan ke rekening siswa. Oleh karena itu, seharusnya tidak ada permasalahan dalam pencairannya.
"Seharusnya tidak ada masalah karena dana tersebut langsung masuk ke rekening siswa," ujar Asep Junaedi, Jumat (14/2/2025).
Menanggapi rencana aksi demo PGRI ke Pemkab Karawang, Asep menyarankan agar langkah tersebut dipertimbangkan kembali.
Menurutnya, polemik PIP lebih baik diselesaikan melalui musyawarah dan komunikasi yang konstruktif.
"Saya membaca di berita bahwa PGRI ingin berdemo sebagai reaksi terhadap BroRon. Tapi pertanyaannya, apa tujuan dari demo itu? Karena ini sebenarnya masalah internal yang seharusnya bisa diselesaikan tanpa aksi turun ke jalan," tegasnya.
Asep berharap PGRI mengutamakan jalur dialog untuk menyelesaikan permasalahan ini. Menurutnya, duduk bersama dan mencari solusi akan lebih efektif dibandingkan melakukan demonstrasi.
"Duduk bersama dan mencari solusi jauh lebih baik daripada demo," pungkasnya.
Polemik ini masih berkembang dan menarik perhatian publik. Masyarakat berharap agar semua pihak dapat menemukan solusi terbaik demi transparansi dan keberlanjutan program bantuan pendidikan ini.
• Red
0 Komentar