Nuansa Metro - Karawang | Dugaan penyelewengan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMPN 2 Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, mencuat dan menjadi perhatian publik. Sejumlah media online memberitakan indikasi ketidakwajaran dalam penggunaan dana BOS untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah pada tahun 2022 hingga 2024.
Kekhawatiran publik berpusat pada transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana yang seharusnya digunakan untuk mendukung operasional sekolah, meningkatkan kualitas pendidikan, serta meringankan beban biaya bagi peserta didik. Namun, kondisi sekolah saat ini justru menimbulkan tanda tanya besar.
Bangunan Tak Terawat, Pemeliharaan Dipertanyakan
Hasil pantauan Nuansa Metro di SMPN 2 Jayakerta menunjukkan banyak fasilitas sekolah yang sudah tidak layak pakai. Plafon ruang perpustakaan dan ruang siswa tampak rusak, sementara pagar sekolah terlihat tidak terawat. Padahal, laporan penggunaan dana BOS tahun 2024 mencantumkan anggaran signifikan untuk pemeliharaan sarana dan prasarana.
Berikut rincian penggunaan Dana BOS SMPN 2 Jayakerta:
Tahap 1 (Total Rp 420.272.480)
- Pemeliharaan sarana dan prasarana: Rp 61.129.000
- Pengembangan perpustakaan dan layanan pojok baca: Rp 58.340.200
- Pembayaran honor: Rp 119.610.000
- Pelaksanaan administrasi kegiatan satuan pendidikan: Rp 75.536.000
- Lain-lain: Rp 105.657.280
Tahap 2 (Total Rp 438.867.520)
- Pemeliharaan sarana dan prasarana: Rp 78.358.600
- Pengembangan perpustakaan dan layanan pojok baca: Rp 20.900.000
- Pembayaran honor: Rp 114.780.000
- Pelaksanaan administrasi kegiatan satuan pendidikan: Rp 72.531.500
- Lain-lain: Rp 152.297.420
Meski total dana BOS dalam dua tahap mencapai Rp 859.140.000, kondisi fisik sekolah justru memperlihatkan tanda-tanda minimnya perawatan.
Jumlah Siswa Menurun Drastis
Seorang guru berinisial H yang diwawancarai Nuansa Metro mengungkapkan bahwa jumlah siswa di SMPN 2 Jayakerta mengalami penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir.
"Dulu jumlah siswa di sini sekitar 700, sekarang hanya sekitar 300 siswa," ujarnya.
Penurunan jumlah siswa ini semakin menambah pertanyaan terkait pengelolaan dana BOS di sekolah tersebut.
Kepala Sekolah Bungkam Saat Dikonfirmasi
Ketika Nuansa Metro mencoba mengonfirmasi dugaan ini kepada Kepala Sekolah SMPN 2 Jayakerta melalui WhatsApp, tidak ada jawaban yang diberikan. Tak lama berselang, nomor kontak wartawan justru diblokir oleh pihak kepala sekolah.
Sikap tertutup ini semakin memperkuat kecurigaan publik terkait dugaan penyimpangan penggunaan dana BOS di sekolah tersebut.
Menanti Transparansi dan Tindakan Pihak Berwenang
Kasus ini menuntut perhatian serius dari dinas pendidikan dan pihak berwenang. Pengelolaan dana BOS harus transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, terutama jika kondisi fisik sekolah tidak mencerminkan anggaran yang telah dikucurkan.
Publik kini menanti tindakan tegas dari pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang berasal dari keuangan negara digunakan sebagaimana mestinya, demi masa depan pendidikan yang lebih baik.
• Kojek
0 Komentar