Nuansa Metro - Karawang | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mengumumkan status siaga darurat kebencanaan seiring dengan curah hujan yang tinggi dan angin kencang yang melanda daerah tersebut sejak tanggal 5 hingga 7 Februari 2024.
Kpala BPBD Karawang, H. Mahpudin, menyampaikan bahwa intensitas hujan yang tinggi meningkatkan potensi terjadinya bencana alam, termasuk pohon tumbang dan banjir di beberapa wilayah.
Mahpudin menjelaskan bahwa BPBD Karawang telah menyiagakan anggotanya di 30 kecamatan, dengan satu petugas di setiap kecamatan untuk memantau kondisi dan merespons bencana secara cepat.
"Kami siap siaga menghadapinya, dan anggota kami telah tersebar di seluruh wilayah yang rawan bencana," ujar Mahpudin.
Beberapa daerah yang terdeteksi mengalami genangan air dan banjir akibat drainase yang tidak optimal antara lain di Kecamatan Kotabaru dan Karawang Timur.
"Ketinggian genangan air di beberapa perumahan mencapai 50 cm, terutama di kawasan Pangulah Utara, Kotabaru, yang dihuni sekitar 254 kepala keluarga," lanjut Mahpudin.
Selain itu, angin kencang juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah. Hingga saat ini, tercatat 44 rumah rusak berat, dengan 5 rumah di antaranya mengalami kerusakan parah. Beberapa rumah juga berpotensi roboh, terutama di wilayah Adiarsa Timur, Kecamatan Karawang Timur.
BPBD Karawang juga mengupayakan bantuan berupa pompa air untuk membantu mengatasi banjir di beberapa titik, serta terus berkoordinasi dengan tim rescue dan satgas BPBD dalam menanggulangi bencana.
"Kami akan terus berupaya mencari solusi, termasuk alat pompa alcord untuk membantu mengurangi genangan air," tambah Mahpudin.
Mahpudin mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik menghadapi potensi bencana.
"Kewaspadaan harus tetap ditingkatkan, terutama dengan ramalan BMKG yang memperingatkan adanya hujan dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan," katanya.
BPBD Karawang berharap warga dapat bekerja sama dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak berwenang untuk meminimalkan dampak bencana alam yang terjadi.
• IRF
0 Komentar