Nuansa Metro - Karawang | Dugaan manipulasi data dalam penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.
Dari data resmi yang tercantum dalam jadwal penyaluran Bansos Sembako dan PKH Triwulan 1 (TW1) tahun 2025, disebutkan bahwa ada 874 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Namun, fakta di lapangan justru berbeda. Sejumlah pihak menemukan adanya perbedaan jumlah penerima yang signifikan.
Dede Jalaludin, salah satu tokoh pemuda Kecamatan Jayakerta, menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja oknum Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang diduga tidak profesional dalam mendistribusikan bantuan.
“Dari informasi yang saya terima di lapangan, ada indikasi ketidaksesuaian data. Bahkan, seorang aparat desa Medangasem menyebutkan bahwa penerima bantuan hanya 600 KPM, padahal dalam data resmi tertera 874 KPM. Ini jelas janggal dan patut dipertanyakan," ujar Dede kepada awak media, Jumat (28/02/2025).
Tak hanya itu, Dede juga menyoroti beredarnya sebuah video yang memperlihatkan penyaluran bantuan sosial di Desa Ciptamarga yang diduga tidak dihadiri oleh perwakilan dari PT Pos Indonesia, selaku pihak yang bertanggung jawab dalam distribusi bantuan.
“Dalam video yang beredar, pembagian bansos berlangsung tanpa kehadiran pihak PT Pos Indonesia. Ini menjadi pertanyaan besar. Kenapa bisa seperti itu? Ada apa sebenarnya?”tegasnya.
Dede menegaskan bahwa transparansi dalam penyaluran bantuan sosial sangat penting, mengingat dana yang digunakan berasal dari anggaran negara.
“Saya kecewa dengan kinerja oknum PSM ini. Seharusnya mereka bekerja secara profesional dan transparan. Ini uang negara, jadi masyarakat berhak tahu. Jika tidak ada penjelasan yang jelas, saya atas nama tokoh pemuda Kecamatan Jayakerta akan melaporkan kasus ini ke Kementerian Sosial,”tandasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait, termasuk oknum PSM Desa Medangasem, belum memberikan klarifikasi. Bahkan, nomor WhatsApp mereka dikabarkan telah memblokir pihak yang mencoba meminta penjelasan terkait masalah ini.
• Kojek
0 Komentar