Headline News

Siswi Terlibat Perkelahian di Karawang Tidak Dikeluarkan, Akan Ikuti Pembelajaran Daring Hingga Ujian


Foto : Saat Forum Musyawarah bersama orang tua siswa, pihak sekolah, muspika Tirtajaya dan Dinas Pendidikan Karawang.

Nuansa Metro - Karawang | Kepala Sekolah SMPN Satu Atap (Satap) 1 Tirtajaya, Atik Widiyanti, memastikan bahwa sejumlah siswi yang terlibat dalam insiden perkelahian baru-baru ini tidak akan dikeluarkan dari sekolah. Keputusan tersebut diambil setelah koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, demi mencari solusi terbaik untuk semua pihak.

Dalam forum musyawarah yang digelar bersama orang tua siswi, perwakilan Muspika Kecamatan Tirtajaya, serta pihak sekolah terkait, Atik menegaskan pentingnya mengambil keputusan berdasarkan data yang valid.

“Kami telah memeriksa data siswa, mulai dari Dapodik (Data Pokok Pendidikan) hingga Pusdatin (Pusat Data dan Informasi). Siswi yang terlibat tercatat sebagai peserta didik di sekolah kami dan sudah terdaftar untuk mengikuti ujian nasional,” jelas Atik, Jumat (24/1).

Solusi Pembelajaran Daring

Atik menyampaikan bahwa siswi yang terlibat insiden tetap akan bersekolah, namun pembelajaran dilakukan secara daring hingga ujian nasional selesai.

“Kesepakatan bersama telah dicapai. Ketiga siswi kami akan belajar dari rumah dengan metode daring. Mereka tetap mengikuti ujian nasional dan berhak mendapatkan ijazah,” ungkapnya.

Ia juga memastikan bahwa pembelajaran daring ini akan diawasi secara ketat. Guru akan melakukan kunjungan berkala untuk memantau perkembangan belajar siswi. Bahkan, Atik menyatakan dirinya siap turun langsung untuk memastikan siswi tersebut mengikuti jadwal belajar dengan baik.

Kebijakan Seragam untuk Semua Sekolah

Perwakilan Disdikpora Kabupaten Karawang, Neni, menegaskan bahwa kebijakan pembelajaran daring ini berlaku untuk seluruh siswi yang terlibat, termasuk dari SMPN 1 Tirtajaya dan SMP Pelita Nusantara.

“Kami mengambil langkah ini agar tidak ada perlakuan berbeda. Metode daring menjadi solusi terbaik, mengingat waktu ujian nasional hanya tinggal dua bulan lagi,” ujar Neni.

Ia berharap kebijakan ini dapat memastikan seluruh siswi menyelesaikan tahun ajaran dengan baik, tanpa mengorbankan pendidikan mereka.

Dengan langkah ini, pihak sekolah dan Disdikpora berharap insiden serupa tidak terulang, serta memberikan kesempatan kepada siswi untuk tetap melanjutkan pendidikan mereka hingga tuntas.


• red 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro