Headline News

Kejari Indramayu Ungkap Dugaan Manipulasi Data Pendidikan dan Penyalahgunaan Dana BOS


Foto : Kejaksaan Negeri Indramayu saat menggelar Press Release  (istimewa)

Nuansa Metro - Indramayu |  Mengawali tahun 2025, Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu mengungkap dugaan manipulasi data pendidikan yang melibatkan lembaga pendidikan nonformal, seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Dugaan ini mencakup pengiriman data peserta didik palsu ke Kementerian Pendidikan dan penyalahgunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).

Kepala Kejari Indramayu, Arief Indra Kusuma Adhi, dalam rilis evaluasi kinerja tahun 2024 pada Kamis (2/1/2025), menyampaikan temuan mengejutkan tersebut. Salah satu temuan utama adalah manipulasi data peserta didik oleh PKBM untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan secara fiktif.

“Data peserta didik yang dilaporkan ke kementerian ternyata banyak yang tidak sesuai kenyataan. Beberapa PKBM bahkan menggabungkan data siswa dari sekolah formal atau menambahkan jumlah peserta didik fiktif untuk menyedot anggaran pemerintah, termasuk dana BOS,” ungkap Arief.

Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS

Selain manipulasi data, Kejari juga menemukan indikasi kuat penyalahgunaan dana BOS. Dana yang seharusnya digunakan untuk mendukung operasional pendidikan ternyata dialihkan untuk kepentingan lain yang tidak sesuai.

“Penyalahgunaan ini tidak hanya merugikan keuangan negara tetapi juga menghambat upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indramayu,” jelas Arief.

Dampak pada Citra Pendidikan

Manipulasi ini memperburuk citra pendidikan di Indramayu, yang menurut Kementerian Pendidikan masih setara dengan tingkat SMP.

 “Laporan data palsu justru semakin merusak kepercayaan kementerian terhadap Indramayu,” tambahnya.

Arief menegaskan bahwa kasus ini akan menjadi prioritas utama di tahun 2025. 

“Kami berkomitmen untuk memulihkan nama baik Indramayu di sektor pendidikan. Penindakan hukum akan dilakukan secara tegas demi menciptakan perubahan positif,” ujarnya.

Dinas Pendidikan Bungkam

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, H. Caridin, belum memberikan tanggapan atas temuan tersebut. Upaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp juga belum mendapat respons.

Ajakan untuk Bersinergi

Kejari Indramayu mengajak semua pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah daerah, untuk bersama-sama memperbaiki sektor pendidikan.

 “Pendidikan adalah fondasi masa depan generasi penerus. Semua pihak harus bersinergi demi masa depan yang lebih baik,” tutup Arief.

Kasus ini menjadi peringatan penting bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan harus menjadi prioritas bersama.



• Red 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro