Headline News

Kasus Pemerkosaan Turis di Bali, Dinas Pariwisata Soroti Dampak Terhadap Citra Wisata


ilustrasi pemerkosaan  (Ist)

Nuansa Metro - Denpasar |  Kasus pemerkosaan yang menimpa seorang turis asal China, JT, di Bali pada Rabu (1/1/2025) dini hari, menimbulkan keprihatinan mendalam dari berbagai pihak. Insiden ini tidak hanya merugikan korban, tetapi juga berpotensi mencoreng citra Bali sebagai destinasi wisata internasional yang dikenal aman dan ramah.

Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, menyatakan keprihatinannya atas peristiwa ini. Ia menegaskan pihaknya akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan pelaku mendapat tindakan tegas. 

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menelusuri kejadian ini. Kami berharap polisi dapat mengambil tindakan tegas terhadap kasus seperti ini," ujar Pemayun, seperti dilansir dari detikBali, Sabtu (4/1/2025).

Pemayun menambahkan, insiden ini terjadi di tengah tren kunjungan wisatawan ke Bali yang meningkat pesat, dengan berbagai penghargaan internasional yang telah diraih Bali sebagai destinasi wisata unggulan.

 "Ini sangat memprihatinkan, terutama saat Bali sedang mendapatkan pengakuan dunia. Keamanan wisatawan harus menjadi prioritas," tegasnya.

Kronologi Kejadian

Peristiwa tragis ini terjadi di kawasan Pantai Nyang Nyang, Pecatu, Badung, usai pesta kembang api perayaan tahun baru. Turis asal China, JT, bersama enam temannya, mencari ojek untuk kembali ke vila mereka di Jalan Labuansait, Pecatu.

Empat teman JT berhasil mendapatkan ojek lebih dulu, sementara JT bersama dua temannya lainnya tertinggal. Saat itu, JT meminta bantuan seorang tukang ojek pangkalan yang baru saja menurunkan penumpang. Namun, alih-alih diantar ke tujuan, JT justru menjadi korban pemerkosaan di Jalan Batu Kandik, Pecatu.

Korban kemudian melaporkan kejadian ini ke Polda Bali dengan didampingi salah satu temannya, KA. Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut untuk memastikan pelaku mendapat hukuman setimpal.

Dampak terhadap Pariwisata Bali

Kasus kekerasan seksual ini menjadi sorotan karena dapat berdampak serius terhadap citra pariwisata Bali. Keamanan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, adalah kunci utama dalam menjaga kepercayaan mereka. Jika tidak segera ditangani, kasus seperti ini berpotensi menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung.

"Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa perlunya pengawasan lebih ketat terhadap jasa transportasi di kawasan wisata. Kami berharap ada regulasi yang lebih baik untuk memastikan keselamatan para wisatawan," tambah Pemayun.

Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan wisata yang aman dan nyaman. Dengan langkah nyata dari berbagai pihak, kejadian serupa diharapkan tidak akan terulang di masa mendatang.


• detikBali/JE

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Nuansa Metro