Nuansa Metro - Karawang | Kepemilikan senjata api (senpi) oleh Ketua DPW Asosiasi Pemerintahan Desa Indonesia (Apdesi) Jawa Barat, Sukarya WK, menjadi polemik setelah dirinya kedapatan membawa senpi dalam acara Rakor Apdesi di Hotel Akshaya, Kamis (23/01/2025). Foto yang beredar menunjukkan senpi melingkar di pinggang kiri Sukarya, memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Karawang Budgeting Control (KBC).
Direktur KBC, Ricky Mulyana, mendesak pihak kepolisian segera mengusut legalitas senpi tersebut.
"Polisi harus memeriksa izin kepemilikan senpi dan memastikan yang bersangkutan telah menjalani tes mental serta kejiwaan sesuai ketentuan UU No. 8 Tahun 1948," kata Ricky seperti dilansir dari Pilarjabar, Minggu (26/1).
Ia juga mengingatkan bahwa keberadaan senpi tanpa pengawasan ketat berpotensi menimbulkan dampak fatal jika disalahgunakan.
"Pemeriksaan ini penting mengingat posisi Sukarya sebagai pelayan publik," tegasnya .
Klarifikasi Sukarya WK: Senpi Sudah Berizin
Menanggapi sorotan publik, Sukarya WK mengklarifikasi bahwa senpi miliknya memiliki izin resmi.
"Senpi saya berizin mulai dari Polsek hingga Mabes Polri, termasuk dari Perbakin," ujar Sukarya.
Ia menjelaskan, senpi terlihat di publik karena kelalaian. "Saat itu saya sedang merokok sambil bersandar di mobil. Sepertinya baju saya terangkat, sehingga senpi di pinggang terlihat," dalihnya.
Sukarya juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut. "Tidak ada maksud memamerkan senpi, apalagi untuk pamer kekuasaan," imbuhnya.
Pentingnya Pengawasan Kepemilikan Senpi
Meski Sukarya mengklaim kepemilikan senpi telah memenuhi aturan, KBC menilai klarifikasi itu harus dibuktikan dengan pemeriksaan menyeluruh oleh pihak kepolisian.
"Transparansi sangat penting untuk memastikan tidak ada pelanggaran, baik dalam proses kepemilikan maupun penggunaan senpi," kata Ricky.
Publik kini menanti langkah tegas dari pihak berwenang untuk mengusut kasus ini, memastikan aturan hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.
• Red
0 Komentar