Nuansa Metro - Karawang | Pasca pengunduran diri Gus Miftah sebagai Penasehat Presiden Prabowo Subianto di bidang Agama dan Toleransi, sejumlah pihak mulai mengajukan nama pengganti yang dinilai layak mengemban posisi strategis tersebut. Salah satu tokoh agama Kabupaten Karawang, Emay Ahmad Maehi, S.Ag., S.H., atau yang akrab disapa Kang Emay, menyuarakan dukungannya kepada Gus Farkhan Efendi.
Menurut Kang Emay, Gus Farkhan memiliki rekam jejak yang mengedepankan nilai pluralisme dan humanisme.
"Dengan latar belakang yang kuat dalam berbagai aktivitas sosial dan keagamaan, Gus Farkhan dapat memberikan kontribusi positif dalam memajukan nilai-nilai humanisme universal," ujarnya dalam wawancara pada Selasa (10/12).
Kang Emay menyoroti perjalanan Gus Farkhan yang sejak masa kuliah sudah menunjukkan komitmen tinggi terhadap keterbukaan dan kesetaraan.
“Ia aktif di berbagai majelis ilmu, berjejaring luas dengan beragam kalangan, dan selalu membawa semangat demokrasi serta penghargaan terhadap perbedaan. Sosok seperti ini yang kita butuhkan,” tambahnya.
Pengunduran diri Gus Miftah telah menimbulkan perhatian publik, terutama mengingat pentingnya posisi tersebut dalam menjaga harmoni sosial dan keberagaman di Indonesia.
Kang Emay menekankan bahwa Presiden Prabowo perlu memilih sosok yang tidak hanya populer, tetapi juga memiliki wawasan mendalam tentang kemanusiaan dan dinamika sosial di tengah masyarakat.
“Presiden harus mempertimbangkan kandidat dengan pendekatan reflektif, cermat, dan kaya pengalaman. Saya percaya Gus Farkhan adalah pilihan tepat untuk melanjutkan peran strategis ini,” tegas Kang Emay.
Sejauh ini, nama Gus Farkhan mulai mendapat perhatian dari berbagai kalangan, terutama mengingat kontribusinya dalam membangun dialog antarumat beragama. Dengan pengalaman luas di bidang sosial dan keagamaan, banyak yang meyakini ia dapat menjadi figur pemersatu di tengah keragaman Indonesia.
Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden Prabowo Subianto. Apakah Gus Farkhan akan dipilih atau ada nama lain yang muncul, publik masih menantikan langkah strategis pemerintah untuk posisi krusial ini.
• Red
0 Komentar