Nuansa Metro - Bekasi | Gelaran coffee morning yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi pada Rabu (18/12) di Pendopo Pemkot Bekasi menuai kritik tajam dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bekasi. Ketua PWI Kota Bekasi, Ade Muksin, menilai acara tersebut mencederai kehormatan profesi wartawan.
Ade menyampaikan, pengumuman bahwa acara hanya menyediakan kopi dan sarapan tanpa uang saku maupun transportasi terkesan mendiskreditkan profesi jurnalis.
“Kesannya wartawan itu materialistis. Secara tidak langsung ini mendiskreditkan profesi jurnalis. Tidak etis,” ujar Ade saat dikonfirmasi awak media.
Kekecewaan semakin memuncak ketika undangan acara baru disebar melalui aplikasi WhatsApp satu jam setelah acara selesai.
“Ini benar-benar pelecehan dan penghinaan terhadap profesi wartawan. Acara ini jelas terprogram, bukan dadakan. Namun, undangan justru dikirim setelah selesai. Ini sangat tidak profesional,” tegas Ade.
Menurutnya, jika undangan ditujukan kepada individu, hal tersebut mungkin masih bisa dimaklumi. Namun, karena acara ini melibatkan instansi pemerintah dan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), ia menilai panitia dari Humas Pemkot Bekasi tidak menghormati profesi wartawan.
“Bagian Humas Pemkot Bekasi sebagai panitia terkesan melecehkan. Masa acara sudah selesai, baru undangan dikirim? Ini jelas merendahkan profesi wartawan dan mencerminkan ketidakprofesionalan,” tambah Ade dengan nada kecewa.
Ia berharap insiden seperti ini tidak terulang di masa mendatang, mengingat wartawan dan pemerintah adalah mitra yang seharusnya saling mendukung.
“Ini menjadi catatan buruk Pemkot Bekasi di akhir tahun 2024. Kami berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi. Hormati profesi kami, karena insan pers adalah mitra strategis bagi pemerintah,” tutup Ade.
Kritik ini diharapkan menjadi pelajaran bagi Pemkot Bekasi untuk lebih profesional dalam menyelenggarakan acara dan menghormati peran jurnalis sebagai pilar demokrasi.
• Red
0 Komentar